16 December 2022 6763
Pengetahuan Umum

Kembali Ingatkan! Tips Menyelamatkan Diri Saat Gempa

Belakangan ini, Indonesia kerap kali mengalami gempa bumi. Gempa terbaru Kamis 8 Desember 2022 terjadi pagi hari di daerah Jawa Barat dan sekitarnya. Gempa tersebut berpusat di Sukabumi dengan magnitude 6.1, pukul 07.50 WIB, berdasarkan situs erthquake.usgs.gov.

Sebelumnya, pada 21 November 2022 pukul 13.21 WIB terjadi gempa bumi di Kabupaten Cianjur berkekuatan 5.6 Magnitude dengan kedalaman 10 km. Gempa ini dirasakan hingga Bandung, DKI Jakarta, Tanggerang, Rangkasbitung dan Lampung. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban tewas mencapai 321 orang, 11 korban masih dinyatakan hilang dan terdapat 73.874 orang yang mengungsi pasca terjadinya gempa.
 
Seperti yang diketahui bersama, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang rawan gempa bumi. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kerawanan gempa disebabkan karena Indonesia dilewati oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yakni Indo-Austalia, Eurasia, dan Pasifik. Sementara itu, jalur pertemuan ketiga lempeng tersebut berada di laut sehingga jika terjadi gempa bumi berskala besar di laut dangkal maka berpotensi terjadinya tsunami.
 
Pada tahun 2022, setidaknya dari Januari sampai dengan Desember ini, BMKG mencatat ada 726 gempa bumi di Indonesia. Gempa yang terbesar melanda Banten pada 14 Januari 2022. Bahkan, ketika menengok beberapa tahun silam, peristiwa gempa dan tsunami Aceh (2004) dan Palu (2019) telah menelan ratusan ribu korban jiwa dan menyebabkan trauma mendalam bagi keluarga korban. Terjadinya gempa bumi di Indonesia yang relatif sering tidak dapat kita anggap remeh. Penting bagi kita untuk mengenal kembali cara menyelamatkan diri saat gempa. Berikut 5 tips menyelelamatkan diri saat terjadi gempa:
 
  1. Menyelamatkan diri dari gempa secara umum
Cara terbaik untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa adalah dengan metode drop, cover, hold on. Cara ini dilakukan dengan menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah, mencari penutup kepala dan leher, dan mencari perlindungan aman hingga gempa berhenti.
 
  1. Saat berada di dalam rumah
Gempa bumi datang tanpa melihat waktu dan tempat. Ketika berada di dalam rumah pastikan bahwa kita berada di tempat yang jauh dari kaca, benda gantung, rak buku, lemari atau furniture yang berpotensi jatuh. Apabila posisi berada dekat dengan barang-barang tersebut, kita dapat mengambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah dari puing-puing yang berjatuhan. Jika berada di dapur, sesegera mungkin untuk mematikan kompor. Dan jika berada di tempat tidur, kita dapat berlindungan lebih aman menuju kolong kasur atau meja.
 
  1. Saat berada di dalam gedung bertingkat
Tips ini penting bagi karyawan perkantoran yang sehari-hari bekerja di gedung bertingkat seperti di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Apabila gempa terjadi dan kita berada di gedung bertingkat, usahakan jangan panik dan melakukan langkah utama untuk menjauh dari jendela dan dinding luar. Apabila hendak keluar gedung, jangan gunakan elevator. Saat gempa terjadi, listrik dapat padam dan sistem sprinkler dapat menyala sehingga bisa menimbulkan risiko lain yang berbahaya. Jika terjebak, usahakan tetap tenang dan mencoba untuk meminta pertolongan dengan mengetuk struktur yang keras atau logam. Cara ini dapat memudahkan orang untuk mengetahui keberadaan kita sehingga kita mendapatkan pertolongan. Selain itu, perlu bagi setiap karyawan untuk mengikuti simulasi evakuasi bencana gempa bumi. Simulasi dapat memperkaya ilmu, menambah pengalaman dan mengurangi rasa panik saat terjadi gempa.
 
  1. Saat berada di luar ruangan
Seringkali orang meremehkan gempa karena berada di luar ruangan sehingga merasa aman. Meskipun berada di luar ruangan kita perlu memastikan kondisi kita aman yaitu dengan menghindari tiang listrik, saluran bahan bakar gas, pepohonan dan pasti menjauh dari gedung yang bertingkat.
 
  1. Saat berada di pantai
Saat kita liburan atau berada di pantai dan terjadi gempa, perlu waspada dan cepat untuk meninggalkan pantai dan menuju ke tempat yang lebih tinggi. Gempa di pantai biasanya terjadi di laut dan dapat berpotensi munculnya gelombang tsunami. Dilarang bagi kita untuk kembali ke pantai dan terus waspada terhadap gempa susulan. Upayakan mencari dan memantau selalui informasi terjadinya gempa kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berwenang dan tetap bertahan di tempat evakuasi sampai dengan kondisi aman.

Penulis

Iga Permata Putri Mentari, ST., MT.

Email: iga@indonesiare.co.id