Cystitis, sesuai dengan namanya, kondisi ini merupakan peradangan yang terjadi pada kandungkemih. Sebagian besar kasus cystitis disebabkan oleh infeksi bakteri – umumnya, bakteri bernama Escherichia coli- pada saluran kemih, yang biasa disebut dengan infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi tersebut awalnya terjadi pada ginjal, urethra, atau ureter yang kemudian menjalar ke kandung kemih. Walaupun demikian, pada beberapa kasus, cystitis dapat terjadi tanpa adanya infeksi bakteri.
Sumber Gambar : drelist.com
Bakteri Escherichia coli, salah satu penyebab terjadinya cystitis.
Beberapa hal lain yang dapat menyebabkan cystitis di antaranya adalah:
Beberapa kelompok orang memiliki faktor risiko terkena cystitis lebih tinggi dibanding orang lainnya. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang rentan terkena cystitis:
Cystitis bukan merupakan kondisi yang mengancam jiwa, namun dapat sangat mengganggupenderitanya, karena seperti jenis ISK lainnya, cystitis ditandai oleh adanya gangguan pada fungsi berkemih. Mulai dari sensasi terbakar atau tidak nyaman pada saat berkemih, aliran urine yang terputus-putus pada saat berkemih, sensasi ‘anyang-anyangan’, nyeri pada area perut bawah dan pelvic, urgensi dalam berkemih (tidak mampu menahan keinginan berkemih), adanya darah pada urine, urine yang berwarna keruh atau berbau menyengat, serta demam yang bersifat subfebril.
Diagnosis cystitis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan urine, pemeriksaan pencitraan –seperti USG atau x-ray abdomen-, dan cystoscopy. Dengan pemeriksaan urine, dapat dideteksi adanya tanda-tanda infeksi pada saluran kemih. Pemeriksaan pencitraan pada perut akan menunjukkan gambaran dari kandung kemih, untuk melihat apakah terdapat penebalan (yang dapat menandakan adanya infeksi), batu, atau tumor pada kandung kemih. Sedangkan untuk pemeriksaan cystoscopy, dokter akan memasukkan selang kecil yang terdapat lampu serta kamera di dalamnya. Selang ini akan dimasukkan ke kandung kemih melalui urethra, dengan tujuan untuk melihat gambaran kandung kemih dari sisi dalam.
Sumber Gambar : mayoclinic.org
Gambaran cystitis.
Sumber Gambar : seug.com
Hasil pemeriksaan cystoscopy pada kasus cystitis.
Walaupun bukan merupakan penyakit yang berbahaya, cystitis dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti infeksi pada ginjal yang tentunya dapat menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal. Oleh karena itu, penanganan dari cystitis harus dilakukan dengan baik untuk mencegah terjadinya komplikasi. Dokter umumnya akan meresepkan antibiotic (untuk cystitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri) serta analgesic untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman yang dialami pasien.
Sumber Gambar : top10homeremedies.com
Beberapa tindakan untuk mengobati cystitis.
Untuk cystitis yang disebabkan oleh masalah hormonal, dokter akan memberikan pengobatan hormone untuk dapat mengatasi penyebab cystitis. Misalnya, pada wanita yang terkena cystitis karena faktor menopause, dokter akan meresepkan cream estrogen untuk dioleskan ke area vagina untuk membantu menstabilkan hormone di area tersebut.
Untuk cystitis yang disebabkan oleh bahan kimia, dokter akan melakukan ‘flushing’ untuk ‘membersihkan’ area yang terkena eksposure bahan kimia.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, kita sebaiknya melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari risiko terjadinya cystitis atau jenis ISK lainnya. Berikut adalah beberapa tips yang boleh dicoba untuk dapat mencegah terjadinya cystitis atau jenis ISK lainnya:
***