22 October 2021 7854
General Reinsurance

Gunung Api di Indonesia dan Bahaya yang ditimbulkan

Geografis Indonesia
 
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada koordinat 95º hingga 141º bujur timur dan 6º lintang utara hingga 11º lintang selatan dan berada diatas Ring of Fire.
 
Ring of fire merupakan jalur gunung api yang mengelilingi samudra pasifik dan memiliki bentuk seperti tapal kuda dengan panjang hingga 40,000 kilometer. Ring of fire terbentuk akibat aktivitas tektonik lempeng yang berada disekitar Samudra Pasifik yang saling bertabrakkan dan menciptakan gunung api. Oleh karena itu di Indonesia terdapat sebanyak 127 gunung api aktif.

 

rama-1

Jenis gunung api
 
Gunung api aktif di Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga tipe
  1. Gunung api tipe A, berjumlah 76. Merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sejak tahun 1600.
  2. Gunung api tipe B, berjumlah 30. Merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600
  3. Gunung api tipe C, berjumlah 21. Merupakan gunung api yang tidak memiliki catatan sejarah letusan, tetapi masih memperlihatkan jejak aktivitas vulkanik, seperti solfatara atau fumarole
Dan menurut tipe letusannya terdapat 7 tipe letusan gunung api:
  1. Tipe Hawaiian: letusan gunung api memiliki lava yang cair, dapur magma sangat dangkal dan tekanan gas rendah
  2. Tipe Stromboli: letusan gunung api memiliki lava yang cair, dapur magma sangat dangkal dan tekanan gas sedang
  3. Tipe Vulkano: letusan gunung api memiliki lava yang cair, dapur magma dangkal dan tekanan gas sedang
  4. Tipe Perret: letusan gunung api memiliki lava yang cair, dapur magma sangat dalam dan tekanan gas tinggi
  5. Tipe Merapi: letusan gunung api memiliki lava yang cair, dapur magma sangat dangkal dan tekanan gas rendah
  6. Tipe Pelee: letusan gunung api memiliki lava yang kurang encer, dapur magma dangkal dan tekanan gas tinggi
  7. Tipe St. Vincent: letusan gunung api memiliki lava yang kurang encer, dapur magma dangkal dan tekanan gas sedang

rama-2

Bahaya gunung api
rama-3

Ketika gunung api sudah tidak dapat menampung aktivitas dapur magma, maka gunung api akan mengeluarkan seluruh isi magma yang beserta material lainnya keluar gunung api dengan ledakkan besar, aktivitas ini disebut sebagai erupsi gunung api.

Erupsi gunung api tersebut akan menimbulkan beberapa kejadian yang membahayakan mahluk hidup disekitarnya dan juga merusak lingkungan sekitar.

Berikut adalah beberapa macam bahaya yang ditimbulkan dari erupsi gunung api.
Lelehan Lava (Lava Flow): merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat merusak segala infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung dari kekentalan magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauh jangkauan alirannya. Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 800° - 1200° C. Pada umumnya di Indonesia, lelehan lava yang dierupsikan gunungapi, komposisi magmanya menengah sehingga pergerakannya cukup lamban sehingga manusia dapat menghindarkan diri dari terjangannya.   

Aliran piroklastik/awan panas (Pyroclastic Flow): aliran piroklastik dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava dan aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik sangat dikontrol oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan aliran dapat mencapai 150 250 km/jam dan jangkauan aliran dapat mencapai puluhan kilometer walaupun bergerak di atas air/laut.           

Jatuhan piroklastik (Ash & Bomb): Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi, pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daundaun dan pepohonan kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan       

Lahar letusan: Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas.       

Gas vulkanik beracun: Gas beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO, CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh.     
Gempa bumi: tingginya aktivitas magma yang menyebabkan ledakan / erupsi gunung api sekaligus terjadinya pelepasan energi secara tiba – tiba menyebabkan terjadinya gempa bumi. Selain bahaya yang secara langsung disebabkan oleh erupsi gunung api, terdapat juga bahaya susulan (bahaya sekunder) yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi gunung api

Lahar Hujan: lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu besar berdiameter lebih dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah topografi sungai yang dilaluinya dan merusak infrastruktur           

Banjir bandang: banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada lereng gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran Lumpur disini tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan bagi penduduk yang bekerja di sungai dengan tibatiba terjadi aliran lumpur.   

Longsoran vulkanik: longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau terkena gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunungapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya akibat Longsoran vulkanik.          

 
Sumber:
ESDM
USGS
Kemendikbud

           
 
 

Author

Ramadhan Kautsar, ST., AAAIK

Email: ramadhan@indonesiare.co.id