Overdosis Kafein
Kopi telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Apalagi, saat ini kedai kopi dengan harga yang cukup terjangkau telah menjamur di mana-mana. Sayangnya, harga kopi yang terjangkau sering membuat kita lupa bahwa minuman yang nikmat tersebut tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan. Padahal, kopi merupakan salah satu minuman berkafein yang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan. Batasan konsumsi harian kafein pada orang dewasa adalah 400 miligram, yang mana, batasan konsumsi itu terdiri dari semua jenis makanan atau minuman berkafein seperti kopi, teh, cokelat, dan minuman bersoda. Jadi, kalau kita mengkonsumsi kafein lebih dari 400 miligram sehari, pasti akan ada efek sampingnya bagi tubuh kita, lho!
Jadi, apa saja sih, efek samping kafein bagi tubuh kita?
Banyak di antara penikmat kafein yang mengkonsumsi kafein di pagi hari dengan harapan kafein tersebut dapat mengurangi rasa kantuk. Kafein memang dapat membuat kita lebih ‘terjaga’, sehingga rasa ngantuk kita pun menjadi sirna. Namun, jika kita berlebihan dalam mengkonsumsi kafein, tidak mustahil kita justru dapat mengalami gangguan tidur seperti insomnia di malam hari. Insomnia dapat menyebabkan kuantitas dan kualitas tidur kita menjadi berkurang. Akibatnya, kita justru tidak dapat produktif di hari-hari berikutnya karena mengalami susah tidur di malam sebelumnya.
Kafein merupakan zat yang dapat menstimulasi sistem saraf pusat kita. Jika kita mengkonsumsi terlalu banyak kafein, sistem saraf pusat kita dapat mengalami over-stimulasi. Salah satu organ yang terdampak over-stimulasi sistem saraf pusat adalah jantung, yang menjadi ‘terpicu’ untuk dapat bekerja dengan lebih keras. Akibatnya, terjadi peningkatan tekanan darah dan laju jantung. Bahkan laju jantung juga dapat mengalami ketidakteraturan irama alias terjadi aritmia jantung. Inilah penyebab mengapa kita sering merasa dada berdebar setelah mengkonsumsi kafein.
Mengkonsumsi kafein juga dapat membuat pelepasan hormon adrenalin kita terpacu. Di satu sisi, ini adalah hal yang baik karena kita menjadi lebih bersemangat. Namun di sisi yang lain, pelepasan adrenalin berlebih dapat membuat tubuh kita ‘bereaksi berlebih’. Hal ini akan tampak dari kita yang merasa gelisah, mengalami tremor, atau bahkan gemetaran.
Kafein juga dapat membuat kinerja organ pencernaan kita menjadi terganggu. Lambung kita akan memproduksi asam lambung dalam jumlah berlebih. Akibatnya adalah lambung kita akan terasa perih, bahkan kita dapat mengalami mual dan muntah. Selain itu, usus pun akan terkena imbasnya dengan mengalami kontraksi yang berlebih. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya diare.
Kafein juga merupakan salah satu zat yang memiliki efek samping diuretik, yaitu membuat tubuh kita mengeluarkan lebih banyak cairan. Itulah yang menyebabkan kita sering merasa ingin berkemih setelah mengkonsumsi kafein. Sayangnya, jika konsumsi kafein tidak diseimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup, kita dapat mengalami dehidrasi. Apalagi jika banyak berkemih diiringi dengan timbulnya diare. Waah, kita bisa mengalami dehidrasi sampai lemas, nih!
Lalu, apakah kita tidak boleh mengkonsumsi kafein sama sekali? Tentunya tidaaak, Ferguso! Mengkonsumsi kafein masih diperbolehkan, sepanjang masih berada dalam batas maksimal konsumsi hariannya. Efek samping dari konsumsi kafein juga sebenarnya akan terjadi hanya selama beberapa jam saja. Umumnya sekitar 3 – 5 jam. Namun tentunya, kalau terjadi setiap hari akan membuat kita menjadi tidak nyaman dan kesehatan menjadi terganggu juga, kan? Ingat-ingat, semua yang berlebihan, pasti tidak akan membawa manfaat! J
***