16 July 2019 3383
Accounting & Finance

The FED dan Arah Kebijakan Memangkas Suku Bunga

Sebagai bank sentral, The FED atau Bank Sentral Amerika, mempunyai tugas untuk menjaga stabilitas ekonomi Amerika Serikat. Instrumen yang dimiliki dalam menjaga stabilitas ini salah satunya adalah kebijakan moneter. Pada umumnya, kebijakan ini dilakukan dengan cara menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga acuan. Belakangan ini kita mendengar atau melihat berita tentang komunikasi the Fed yang cenderung akan menurunkan tingkat suku bunga acuan. Biasanya, penurunan suku bunga dilakukan untuk menstimulasi ekonomi agar lebih bergairah dimana tanda – tanda pelemahan ekonomi mulai terlihat.
 
Sumber : FED St.Louis, Data Diolah
 
            Dalam beberapa dekade terakhir, dapat dilihat bahwa kenaikan GDP hampir selalu diiringi dengan penurunan unemployment rate dan inflasi yang relative rendah/stabil. Kondisi ini juga dapat terlihat pada kondisi Amerika belakangan ini. Tingkat pengangguran dan inflasi yang relative rendah serta pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Namun, mengapa kondisi “bagus” ini membuat the FED justru seolah akan menurunkan suku bunga?
 
Sumber : IMF, World Economic Outlook, April 2019. Data diolah.
 
Pada grafik di atasi, terlihat proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini melambat. Selain itu, inflasi juga terlihat menurun pada negara maju dan relatif stabil menuju ke turun pada negara berkembang. Hal ini sejalan dengan opini Jim Caron, Managing Director Portfolio Manager Global Fixed Income Team Morgan Stanley Investment Management, pada Market Pulse 11 July 2019 yaitu langkah kebijakan the Fed lebih mengarah kepada kondisi keuangan global.

Amerika sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia berpengaruh cukup besar pada pertumbuhan ekonomi dunia. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi Amerika yang dilakukan oleh Bank Sentral the Fed juga menjadi sinyal penting bagi para bank sentral di dunia serta investor global. Dengan demikian, apabila kita melihat data yang ada pada Amerika dan dunia, arah kebijakan the Fed dapat dinilai lebih mendukung ekonomi global yang sedang melambat. Ditambah lagi, dilansir dari Reuters bahwa laporan terkini dari Tiongkok menunjukkan bahwa telah terjadi perlambatan ekonomi Tiongkok pada kuartal kedua 2019 yang merupakan terendah sepanjang 27 tahun terakhir.

Berdasarkan pengalaman pada tahun lalu, kenaikan suku bunga the Fed turut memicu kenaikan suku bunga acuan 7-Days Reverse Repo Rate Bank Indonesia. Kenaikan suku bunga, walau masih dapat diantisipasi, juga berarti pengetatan ekonomi. Oleh karena itu, investor dan para pelaku bisnis tentunya juga berharap agar suku bunga acuan dapat turun sehingga ekspansi bisnis dapat lebih banyak lagi sehingga pergerakan ekonomi lebih cepat dan terus membesar.
 
References :
1.     U.S. Bureau of Economic Analysis, Real Gross Domestic Product [GDPC1], retrieved from FRED, Federal Reserve Bank of St. Louis.
2.     Jim Caron, Global Factors Impacting the Fed’s Rate Policy, July 11 2019. Morgan Stanley Investment Management,
3.     International Monetary Fund, World Economic Outlook Growth Slowdown, Precarious Recovery. April 2019.
 
 
 
*********

Author

Muhamad Yusron Wahyudi, S.E., M.Sc.

Email: yusron@indonesiare.co.id