02 March 2017 6708

Alcohol-Related Liver Disease

Alcohol-related liver disease (ARLD) merupakan gangguan pada liver beserta fungsinya yang disebabkan oleh konsumsi alkohol secara berlebih. Sebelumnya mari kita refresh kembali, apa saja sih fungsi liver kita itu:

  1. Menyaring toxin dari darah
  2. Membantu proses pencernaan makanan
  3. Mengatur kadar gula serta lemak darah
  4. Membantu melawan infeksi dan penyakit

Sebenarnya liver kita adalah organ yang sangat tangguh, setiap sel liver mengalami kerusakan, dia dapat memulihkan diri sendiri dengan meregenerasi sel-sel liver yang baru. Saat kita mengkonsumsi alkohol, alkohol tersebut akan disaring oleh liver kita. Semakin sering liver kita terpapar dan menyaring alkohol, sel-sel liver akan rusak dan dapat terjadi kematian sel. Memang, liver akan dapat menghasilkan sel-sel baru. Namun, konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan dalam waktu lama akan menurunkan kemampuan liver untuk melakukan regenerasi sel. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan kerusakan berat dan permanen pada liver.

ARDL biasanya relative lambat terdeteksi karena kondisi ini biasanya menimbulkan gejala hanya jika kerusakan liver sudah sangat berat. Saat terjadi kerusakan berat, biasanya penderita ARDL akan merasakan tanda dan gejala berikut:

  1. Badan terasa lemah
  2. Mual dan muntah
  3. Nyeri perut
  4. Penurunan berat badan
  5. Kehilangan nafsu makan
  6. Jaundice (kekuningan) pada sclera mata dan kulit
  7. Pembengkakan pada tumit dan perut
  8. Disorientasi
  9. Muntah darah
  10. BAB darah

Walaupun ARDL biasanya terdiagnosis saat kondisi sudah cukup lanjut, tetapi ARDL sendiri sebenarnya terdiri dari beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan dari kondisi ARDL:

1. Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD)

Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah banyak, walaupun hanya selama beberapa hari, dapat membentuk timbunan lemak pada liver. Kondisi inilah yang disebut dengan AFLD dan ini adalah tahapan pertama dari ARLD. Fatty liver biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, namun jika anda terdiagnosis dengan AFLD, ini adalah peringatan yang penting kalau konsumsi alkohol anda sudah sampai pada level yang berbahaya.

Fatty liver adalah kondisi yang reversible, di mana jika anda berhenti mengkonsumsi alkohol sekitar kurang lebih 2 minggu, maka kondisi liver anda akan berangsur pulih dan dapat kembali normal. 

2. Alcoholic hepatitis

Alcoholic hepatitis tidak memiliki keterkaitan dengan hepatitis karena infeksi virus. Alcoholic hepatitis adalah kondisi serius yang disebabkan karena konsumsi berlebih alkohol dalam waktu yang lama. Saat terjadi kondisi alcoholic hepatitis inilah biasanya seseorang baru menyadari kalau ada gangguan pada livernya.

Walaupun biasanya alcoholic hepatitis timbul pada orang yang mengkonsumsi alkohol dalam waktu lama, kondisi ini juga dapat timbul pada alcohol binge drinking, yaitu konsumsi alkohol yang sangat banyak dalam waktu singkat.

Apakah alcoholic hepatitis merupakan kondisi yang reversible seperti fatty liver? Ya! Hanya pada alcoholic hepatitis ringan dan jika anda berhenti minum alkohol secara permanen. Jika alcoholic hepatitis sudah cukup berat, kondisi ini dapat bersifat fatal dan dapat menimbulkan kematian. 

3. Cirrhosis

Cirrhosis adalah tahapan ARLD di mana telah terjadi kerusakan yang signifikan pada liver. Kondisi ini jelas tidak reversible namun jika penderita berhenti mengkonsumsi alkohol dengan segera dan secara permanen dapat membantu untuk mencegah kerusakan liver yang lebih berat lagi. Jika penderita cirrhosis yang sudah berat dan meluas tidak juga berhenti mengkonsumsi alkohol, maka 5 years’ survival rate-nya hanya sekitar 50%.

Apa saja pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mendiagnosis ARLD?

Pemeriksaan untuk mendiagnosis ARLD sama saja dengan pemeriksaan untuk mendiagnosis gangguan liver lainnya, yaitu:

  • Pemeriksaan fungsi hati
  • USG abdomen
  • CT scan abdomen
  • Liver biopsy
  • Pemeriksaan darah lain untuk mencari penyebab gangguan liver atau rule out gangguan lainnya

 

Apa yang dapat kita lakukan untuk mengobati ARLD?

Tidak ada pengobatan spesifik untuk kondisi ARLD kecuali berhenti mengkonsumsi alkohol. Hal ini sendiri juga lebih untuk mencegah perburukan pada kondisi ARLD dan meningkatkan kemungkinan pemulihan dengan sesempurna mungkin.

Jika seseorang sudah memiliki ketergantungan berat pada alkohol, berhenti mengkonsumsi alkohol tentunya tidak akan mudah, namun tetap harus dilakukan.

Lalu apakah transplantasi liver adalah pilihan yang tepat bagi pengobatan ARLD?

Transplantasi liver memang dapat dilakukan terutama pada ARLD yang sudah masuk ke tahap cirrhosis. Jika penderita sudah berhenti mengkonsumsi alkohol namun tindakan tersebut tidak menghentikan perburukan fungsi hati, transplantasi liver memang biasanya menjadi solusi.

 Apa saja komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh ARLD?

Komplikasi dari ARLD umumnya hampir sama dengan komplikasi dari penyakit liver lainnya, yaitu:

  • Perdarahan internal
  • Encephalopathy
  • Ascites
  • Gagal ginjal
  • Kanker hati

Nah, bagaimana nih nasib para pengkonsumsi alkohol, terutama untuk yang mengaku ‘hanya’ social drinker?

Satu-satunya cara untuk mencegah ARLD hanyalah berhenti mengkonsumsi alkohol, atau membatasi konsumsi alkohol seperti berikut:

  • Tidak mengkonsumsi alkohol lebih dari 14 unit (sekitar 25 ml) setiap minggunya
  • Jika sudah mengkonsumsi alkohol sebanyak 14 unit, berhenti konsumsi alkohol setidaknya selama 3 hari

Walaupun anda misalnya ‘sudah terlanjur’ menjadi pecandu alkohol kelas berat, mengurangi atau berhenti mengkonsumsi alkohol akan sangat membantu agar tidak terjadi perburukan pada kondisi liver anda.

 

 


*********

Penulis

dr. Laras Prabandini Sasongko, AAAIJ

Email: laras@indonesiare.co.id