11 December 2018 6865

Benarkah Vape Tidak Berbahaya?

Siapa yang belum mengenal istilah vape?
 
Vape, yang biasa dikenal dengan sebutan e-cigarette atau rokok elektrik, merupakan benda yang sangat populer di tahun-tahun terakhir ini. Benda yang diciptakan pada tahun 2003 ini digadang-gadang merupakan sarana bantu bagi para perokok yang ingin mencoba berhenti merokok.
Sumber Gambar : rkb.id
 
 
Namun, benarkah vape ini tidak berbahaya seperti rokok tradisional pada umumnya?
 
Tidak seperti rokok tradisional yang mengandung tembakau, vape ini menggunakan cairan yang mengandung nikotin dan diekstrak dari tembakau sebagai ‘bahan bakarnya’. Sebagai ‘pemanis’, pada cairan ini dapat ditambahkan perasa seperti buah-buahan.
 
Seperangkat vape terdiri dari sebuah catridge –yang berisi cairan nikotin-, elemen pemanas –untuk proses pembakaran dan penguapan cairan-, serta baterai. Tidak seperti proses pembakaran pada rokok konvensional, proses pembakaran pada rokok elektrik menghasilkan uap dan cairan. Hasil pembakaran tersebut merupakan hasil pembakaran dari nikotin, sehingga dapat tetap menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru. Bahkan, perangkat vape itu disebutkan juga dapat mengalirkan nikotin dalam jumlah yang lebih besar ke dalam tubuh. Berdasarkan penelitian dari National Institute of Public Health di Jepang, sebuah vape juga disebut mengandung karsinogen sepuluh kali lipat lebih tinggi dari kandungan pada rokok biasa.
 
Penelitian terbaru dari University of North Carolina juga menemukan adanya pengaruh dari perasa vape pada perkembangan sel paru-paru. Ketika seseorang mengkonsumsi cairan yang mengandung perasa tersebut dengan dosis tinggi, dapat terjadi kematian pada sel-sel di paru-paru. Jaringan paru-paru tersebut juga tidak dapat melakukan regenerasi sel dengan cepat seperti yang dilakukan jaringan tubuh manusia yang tidak mengkonsumsi cairan tersebut.
 
Sumber Gambar : guesehat.com
 
Selain itu, bahaya juga dapat timbul dari uap hasil pembakaran yang terhirup. Pengguna dapat berisiko terkena asma, sesak napas, batuk, pneumonia, hipotensi, sampai gangguan fungsi jantung.
 
Kesimpulannya adalah, tidak benar jika disebutkan kalau vape tidak berbahaya seperti rokok tradisional. Selama masih menggunakan nikotin, tetap sama saja bahayanya. Sama juga dapat menyebabkan ketergantungan.
 
Jadi, masih mau mencoba berhenti merokok dengan menggunakan vape?
 
***

Penulis

dr. Laras Prabandini Sasongko, AAAIJ

Email: laras@indonesiare.co.id