23 July 2019 3091
Accounting & Finance

Bookkeeper to Advisory Service

Sumber Gambar : northtexascpas.net
 
Di era digital perkembangan teknologi seperti sekarang, arus informasi berjalan begitu cepat, teknologi telah mengubah pandangan seseorang dalam mendapatkan informasi termasuk dalam dunia akuntansi bisnis. Perkembangan teknologi banyak mengubah bisnis dari penggunaan sumber daya manusia menjadi penggunaan mesin. Disisi profesi akuntan perkembangan tersebut menjadi tantangan berat.
 
Hal tersebut membuat para akuntan agar memulai transformasi radikal dengan cara mempelajari programming dan alogaritma serta mengembangan kompetensi yang penting bagi seorang akuntansi yaitu data analysis, information technology development dan leadership skill.
 
Seorang akuntan harus aware terhadap perkembangan revolusi industry 4.0, sesuatu dapat punah akibat dari ketidak mampuan dalam beradaptasi dengan perubahan. Perusahaan dapat kehilangan daya saingnya apabila tidak menghiraukan perubahan ini kedalam strategi bisnis dan strategi kepemimpinan. (sumber: Accounting talk transformasi akuntansi pada era digital)
 
Menurut peneliti dari Universitas Oxford, Michael Osborne dan Carl Frey, melakukan riset tentang seberapa besar risiko sebuah profesi mengalami otomatisasi. Hasilnya, akuntan bersertifikat memiliki risiko sebesar 95% mengalami otomatisasi dalam dua dekade ke depan.
 
Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) memprediksi bahwa profesi akuntansi tidak akan benar-benar "hilang" dan tergusur oleh AI dan machine learning. Justru, teknologi baru tersebut membuat pekerjaan di bidang pencatatan keuangan makin cepat, efisien, dan efektif. Alhasil, para akuntan memiliki kesempatan untuk melakukan pekerjaan lain yang bisa memberi nilai (value) kepada organisasi. Menurut Wakil Presiden Eksekutif Bidang Kurikulum CIMA Noel Tagoe mengatakan CIMA telah mengeluarkan kurikulum baru untuk menjembatani kesenjangan keterampilan digital yang melanda professional dibidang keuangan.
 
Hal yang Perlu digaris bawahi adalah perkembangan teknologi yang pesat dibidang akuntansi akan memudahkan profesi akuntan dan mengubah profesi tersebut dari seorang bookkepper menjadi advisory service Untuk menjadi advisory service seorang akuntan professional diwajibkan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi yang relevan dengan perkembangan digital. Seorang akuntan di era digital dituntut untuk memiliki pola pikir digital agar mampu memimpin transformasi yang terjadi.
 
 ***

Penulis

Hendra Lesmana, SE., M.Ak., WMI., AAAIJ

Email: hendra@indonesiare.co.id