30 July 2019 60212

Mengenal Kandung Empedu

Mungkin istilah kandung empedu sudah akrab di telinga kita. Namun, mungkin belum semuanya mengetahui dengan pasti apakah fungsi dan peranan dari organ berbentuk buah pear yang terletak di rongga perut kita itu. Karena tak kenal maka tak sayang, mari kita lebih mengenal organ empedu kita!
 
Sumber Gambar : webmd.com
 
Kandung empedu merupakan bagian dari traktus biliaris. Kandung empedu terletak di rongga perut kita, tepatnya di perut sebelah kanan, di bawah liver. Fungsi utama kandung empedu adalah untuk menyimpan, mengentalkan, dan melepas getah empedu ke saluran pencernaan. Jika ada yang belum familiar, getah empedu merupakan enzim pencernaan berwarna kuning kecoklatan –bahkan terkadang warnanya sedikit kehijauan- yang dihasilkan oleh liver. Empedu mengandung kolesterol, air, asam empedu, pigment bilirubin, dan garam empedu. Empedu berperan untuk membantu proses pencernaan –terutama dalam pemecahan lemak-, membantu proses penyerapan vitamin yang larut pada lemak, mengeliminasi produk sisa pencernaan, dan membuang racun-racun yang ada pada tubuh.
 
Empedu mulai bekerja pada saat kita mengkonsumsi makanan berlemak. Saat lemak tersebut mencapai organ pencernaan, hormon kita memberikan sinyal ke kandung empedu untuk melepas empedu. Empedu pertama kali akan dilepas ke duodenum, di mana sebagian besar proses pencernaan berlangsung. Di duodenum, empedu melakukan perannya dalam proses pemecahan dan pencernaan lemak. Setelah proses mencerna makanan selesai, kandung empedu akan menjadi kosong dan kempes kembali.
 
Sumber Gambar : vet.uga.edu
 
Pada beberapa kondisi, kandungan kolesterol, bilirubin, dan garam empedu dapat meningkat pada getah empedu. Kondisi ini, jika dibiarkan, akan dapat memicu terbentuknya batu empedu (cholelithiasis). Batu empedu biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala apapun pada penderitanya. Namun, jika ukurannya membesar, batu empedu dapat menghambat saluran ductus biliaris dan menimbulkan peradangan kandung empedu (cholecystitis). Cholecystitis ini dapat sangat mengganggu karena menimbulkan nyeri perut yang berat, yang dapat menyebar hingga ke punggung dan bahu. Penderita cholecystitis juga dapat menderita mual dan muntah yang terus-menerus. Di saat inilah, operasi pengangkatan kandung empedu (cholecystectomy) dapat dilakukan.
 
Memangnya, manusia bisa hidup ya, tanpa kandung empedu?
Untungnya, sih, demikian. Seperti yang tadi telah disinggung di atas, kandung empedu berperan dalam proses penyimpanan getah empedu. Kalau kandung empedu sudah diangkat, otomatis perjalanan getah empedu akan ‘terbypass’, langsung dari liver ke saluran pencernaan, tanpa ‘transit’ terlebih dahulu di kandung empedu. Walaupun demikian, tetap saja, yang namanya kehilangan organ pasti tetap ada efek sampingnya. Yang pertama adalah, tubuh kita akan mengalami gangguan pencernaan lemak, terutama pada beberapa waktu pertama setelah pengangkatan kandung empedu di mana tubuh kita belum beradaptasi. Gangguan pencernaan lemak ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, diare, atau bahkan konstipasi. Selain itu, jika sebelumnya batu empedu juga terdapat di ductus biliaris, gangguan yang kita rasakan akan semakin bertambah berat karena obstruksi ductus biliaris yang tetap ada dan bahkan dapat menimbulkan infeksi dan kekuningan pada tubuh (jaundice).
 
Sumber Gambar : dovemed.com
 
Untuk para pejuang cholecystectomy, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengubah pola makan, khususnya pada beberapa waktu pertama setelah pengangkatan kandung empedu. Dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang cair atau lunak terlebih dahulu. Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk mengurangi konsumsi lemak, makanan pedas, asin, dan manis terlebih dahulu dan memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Hal ini bertujuan agar organ pencernaan kita tidak ‘terbebani’ sehingga lebih mudah beradaptasi.
 
Selain cholelithiasis dan cholecystitis, terdapat beberapa penyakit lain yang dapat menyerang kandung empedu, seperti gallstones pancreatitis dan kanker kandung empedu. Gallstones pancreatitis merupakan peradangan pada pankreas yang timbul akibat batu empedu yang menyebabkan obstruksi pada ductus yang terhubung dengan pankreas. Sementara kanker kandung empedu adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel kandung empedu. Kanker ini sayangnya relatif lambat terdeteksi karena tanda dan gejalanya baru muncul pada saat kanker sudah mencapai stadium lanjut.
 
Sumber Gambar : newsnetwork.mayoclinic.org
 
Nah, ternyata kandung empedu kita harus lebih kita jaga ya kesehatannya. Untuk dapat menjaga kesehatan kandung empedu, kita harus mengkonsumsi makanan yang sehat, rendah lemak, rendah kolesterol, tinggi serat, dan tinggi protein, misalnya sayur, buah, susu rendah lemak, minyak nabati, daging rendah lemak, dan susu rendah lemak. Kita juga harus membatasi konsumsi makanan yang tidak sehat seperti makanan yang melalui beberapa proses pengolahan, makanan yang digorek, serta makanan yang tinggi lemak. Selain itu, konsumsi bahan makanan tertentu, seperti kopi dan selai kacang, juga disebut-sebut dapat membantu menjaga kesehatan kandung empedu kita. Yang tak kalah penting adalah, menjaga kesehatan kita secara umum, dengan memiliki berat badan ideal, menjaga pola makan, tidak merokok, menghindari konsumsi alkohol, serta beristirahat dengan cukup.
 
***

Penulis

dr. Laras Prabandini Sasongko, AAAIJ

Email: laras@indonesiare.co.id