Reasuransi Jiwa
Pemberian Dosis Booster pada Program Vaksinasi Covid di Indonesia
Pada awal bulan Juli ini, pemerintah Indonesia memberikan kabar gembira bahwa dalam waktu dekat, mereka akan memberikan dosis
booster kepada tenaga kesehatan yang sebelumnya telah mendapatkan Vaksin Covid dosis lengkap. Nah, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan dosis
booster ini, dan seberapa pentingnya pemberian dosis
booster ini dalam memberikan proteksi terhadap penerimanya?
Sumber foto: www.freepik.com
Dalam lingkup imunisasi, dikenal istilah dosis primer dan dosis
booster, yang mana, dosis primer ini mengacu kepada pemberian vaksin dosis utama dan dosis
booster ini merupakan dosis penguat dari dosis primer yang telah diberikan. Beberapa vaksin memang membutuhkan pemberian dosis
booster, lantaran, proteksi yang diberikan oleh dosis primer dapat menurun setelah beberapa waktu. Dengan pemberian dosis
booster, diharapkan perlindungan yang ada pada si penerima vaksin akan kembali masuk ke level protektif/optimal.
Dalam hal Vaksinasi Covid, penerima vaksin baik itu Vaksin Sinovac atau Vaksin AstraZeneca yang sebelumnya telah menerima dua dosis vaksin dapat dikatakan telah menerima dosis primer lengkap. Jadi, apabila nantinya mereka kembali menerima Vaksin Covid lagi, dosis berikutnya yang mereka terima itulah yang dikatakan sebagai dosis
booster.
Sebuah studi
bertajuk Immunogenicity and Safety of a Third Dose, and Immune Persistence of CoronaVac Vaccine in Healthy Adults Aged 18-59 Years: Interim Results from a Double-blind Randomized, Placebo-controlled Phase 2 Clinical Trial yang dilakukan oleh Hongxing Pan et al. meneliti
titer antibodi pada responden yang sebelumnya telah menerima Vaksin Sinovac (CoronaVac) dosis lengkap pada 6 – 8 bulan yang sebelum studi ini dimulai. Data awal dari studi tersebut menunjukkan bahwa
titer antibodi dari responden yang telah menerima Vaksin CoronaVac dosis lengkap mengalami penurunan hingga di bawah level
seropositive cutoff. Penurunan titer antibodi tersebut dialami oleh seluruh responden, baik itu responden yang menerima Vaksin CoronaVac dosis lengkap dengan rentang 14 hari maupun 28 hari.
Sumber foto: www.freepik.com
Dari seluruh responden tersebut, 540 responden di antaranya kembali menerima Vaksin CoronaVac untuk ketiga kalinya yang diberikan sebagai dosis
booster. Pengamatan dilakukan pada 14 hari setelah pemberian dosis
booster, di mana hasilnya menunjukkan bahwa seluruh responden yang menerima dosis
booster mengalami peningkatan
titer antibodi hingga tiga kali lipat jika dibandingkan dengan
titer antibodi pada data awal penelitian. Selain dari
titer antibodi, studi ini juga mengamati bahwa tidak didapatkan adanya efek samping berat pada seluruh responden penelitian yang menerima dosis
booster. Sehingga, hasil studi ini pun menyimpulkan bahwa pemberian dosis
booster Vaksin CoronaVac aman dan manjur untuk dilakukan.
Jika melihat dari hasil studi tersebut, memang
titer antibodi pada responden yang telah menerima dosis
booster meningkat jauh dari sebelum mereka menerima dosis
booster. Walaupun demikian, studi lanjutan tetap perlu dilakukan, untuk melihat korelasi antara
titer antibodi dengan efikasi dan efektifitas vaksin itu sendiri. Terutama, dengan mempertimbangkan bahwa hingga saat ini belum ada studi yang menunjukkan batas
titer antibodi yang perlu dimiliki oleh seseorang untuk bisa terlindung dari COVID-19.
Pemberian dosis
booster Vaksin Covid telah dimulai di Indonesia pada bulan Juli ini. Jika sebelumnya para tenaga kesehatan ini telah menerima Vaksin Sinovac/CoronaVac atau Vaksin AstraZeneca, untuk dosis
booster ini mereka akan mendapatkan Vaksin Moderna. Vaksin yang dikembangkan oleh
National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA), dan Moderna ini dikembangkan dengan teknik mRNA, yang diklaim memiliki
immunogenicity yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
immunogenicity yang dihasilkan oleh vaksin berbasis
inactivated virus seperti Vaksin Sinovac. Oleh karena itu, diharapkan pemberian Vaksin Moderna sebagai dosis
booster ini mampu memberikan perlindungan yang lebih optimal kepada para tenaga kesehatan kita, yang merupakan garda terdepan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. Terutama, dengan mempertimbangkan lonjakan kasus COVID-19 pada dua bulan terakhir ini dan ganasnya Virus Covid Varian Delta.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri telah memulai proses penyuntikan dosis
booster terhadap para tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada 16 Juli lalu. Sebanyak 50 Guru Besar FKUI dan sejumlah dokter dilaporkan telah mendapatkan dosis
booster tersebut. Pelaksanaan vaksinasi dosis
booster ini langsung ditinjau oleh Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan dan dr. Dante Saksono Harbuwono selaku Wakil Menteri Kesehatan. Diharapkan, sebagian besar tenaga kesehatan bisa segera mendapatkan dosis
booster dalam waktu dekat, dan target tersebut dinilai cukup
feasible dengan mempertimbangkan bahwa para tenaga kesehatan bekerja di fasilitas kesehatan yang mana merupakan lokasi pemberian vaksin dosis
booster.
Program Vaksinasi Covid dosis
booster memang diharapkan dapat memberikan perlindungan tambahan bagi para tenaga kesehatan, serta, pada waktunya nanti, akan tiba gilirannya masyarakat umum untuk turut mendapatkan dosis
booster. Walaupun nantinya perlindungan yang akan kita miliki dari pemberian dosis
booster akan meningkat, kita harus memahami bahwa pemberian dosis
booster pun tidak akan melindungi kita dari kemungkinan terinfeksi. Oleh karena itu, jika nantinya kita telah menerima dosis
booster, jangan lupa untuk tetap konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan ya!
Stay safe and healthy
*******