10 February 2021 57352
Pengetahuan Umum

Sensus Penduduk: Sejarah dan Penjelasan (Part I)

Kalau disebutkan tahun 2020, pasti sebagian dari kita langsung teringat dengan Covid 19 dimana pandemi mulai merebak di Wuhan pada bulan Januari dan menyebar dengan cepat ke negara-negara lainnya selama tahun 2020 bahkan masih banyak kasus yang terjadi sampai dengan tahun 2021 ini. Mungkin luput dari perhatian kita semua bahwa pada tahun 2020 telah dilaksanakan perhelatan akbar di negara Indonesia yaitu Sensus Penduduk 2020. Yaitu peristiwa setiap 10 tahun sekali yang digelar oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) sebagai upaya untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menurut de facto dan de jure. Serta menyediakan parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk.
 
Tulisan ini terdiri dari 3 artikel. Sebelum masuk ke pembahasan yang mendalam mengenai Sensus Penduduk 2020 yang diselenggarakan oleh BPS RI, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarah dari sensus penduduk pada artikel pertama.
 
SEJARAH SENSUS DI DUNIA
 
Sebelum abad 17 penghitungan populasi terkonsentrasi pada tujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai identifikasi pembayaran pajak, wajib militer, kerja paksa dan hal tersebut dilakukan untuk kepentingan perorangan. Hal tersebut banyak dilakukan di kota-kota peradaban kuno seperti Babylonia, Palestina, Persia, China, dan Mesir.
 
Ide modern tentang sensus penduduk sebagai pencacahan lengkap semua orang dan karakteristik penting masyarakat untuk tujuan memahami struktur dasar dan tren masyarakat secara perlahan muncul pada abad ke-17 dan ke-18. Pencacahan secara skala besar pertama kali dilakukan di New France (Quebec) dan Acadia (Nova Scotia). Pencacahan dilakukan ke semua orang di kedua kota besar tersebut  dimana 16 pencacahan dilakukan antara tahun 1665 dan 1754. Beberapa daerah di Italia pernah melakukan pencacahan yang sekiranya akurat yaitu: Sardinia pada 1773 dan 1795, Parma pada 1770, dan Tuscany pada 1766. Beberapa daerah di Jerman juga melakukan pencacahan pada tahun 1742. Sedangkan di Amerika Serikat, sensus pertama kali dilakukan pada 1790, walaupun pada 1624 sampai 1625 beberapa koloni Inggris di utara Amerika seperti Virginia pernah melakukan pencacahan populasinya. Inggris melakukan sensus pertamanya pada 1801 dan walaupun Perancis berusaha untuk melakukan sensus di 1800 dan 1806 namun dikarenakan sistem administrasinya kurang bagus maka hasil yang didapatkan juga tidak dapat dipercaya hingga 30 tahun kemudian.
 

f

Hollerith census tabulator
Cover of Scientific American, August 30, 1890, IBM Archives.
www.britannica.com
 

SEJARAH SENSUS DI INDONESIA

Sensus Penduduk (SP) di Indonesia pertama kali di ambil di tahun 1815 pada masa pemerintahan Thomas Stanford Bingley Raffles dan selama kurun waktu 115 tahun dilakukan sebanyak 10 kali sensus penduduk. Hanya tiga periode Sensus Penduduk yang pelaksanaannya dinilai baik yaitu pada tahun 1905, 1920, dan 1930. Sedangkan dari ketiga periode ini, hanya SP 1930 yang kualitas datanya cukup baik dan banyak digunakan sebagai referensi dalam analisis kependudukan di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, sensus penduduk telah dilaksanakan sebanyak enam kali, yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Sedangkan Sensus Penduduk 2020 yang baru dilaksanakan tahun lalu menjadi pelaksanaan sensus penduduk di Indonesia yang ke tujuh.

Tidak ada ketentuan khusus untuk jadwal pelaksanaan Sensus Penduduk di Indonesia, sebagai rangkuman berikut daftar jadwal pelaksanaan Sensus Penduduk yang telah dilakukan di Indonesia.
 
Sensus Penduduk Tahun Pelaksanaan
Pertama 1961 Bulan Oktober
Kedua 1971 20 September s.d 4 Oktober
Ketiga 1980 20 September s.d 30 Oktober
Keempat 1990 15 September s.d 31 Oktober
Kelima 2000 1-30 Juni
Keenam 2010 1 Mei s.d 30 Juni
Ketujuh 2020 15 Februari s.d 31 Maret  dan 1-31 Juli
 
 
Rangkuman pelaksanaan sensus penduduk dari 1961 sampai dengan 2010 adalah sebagai berikut:
 
Sensus penduduk 1961
SP 1961 merupakan sensus pertama kali setelah Indonesia merdeka. Jumlah provinsi yang masuk ke dalam pencacahan adalah sebanyak 21 provinsi. Penghitungan jumlah penduduk dikonsentrasikan pada tingkat provinsi dan kabupaten dimana jumlah kabupaten adalah sebanyak 261 kabupaten dan kotapradja. Berdasarkan SP 1961 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 97.085.348 orang dengan jumlah laki-laki 47.880.614 orang dan jumlah perempuan 49.204.734 orang. Variabel kependudukan yang disensus adalah jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, rasio jumlah perempuan dibandingkan laki-laki, dan kepadatan penduduk tingkat provinsi.
 
Sensus penduduk 1971
Jumlah provinsi yang masuk dalam SP 1971 telah bertambah dari SP 1961 menjadi 26 provinsi. Berdasarkan SP 1961 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 119.232.499 orang, dimana jumlah ini mencakup warganegara Indonesia dan warganegara asing. Variabel kependudukan yang disensus adalah jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kewarganegaraan, serta kepadatan penduduk tingkat provinsi.
 
Sensus penduduk 1980
Variabel kependudukan yang dihitung dalam SP 1980 bertambah secara signifikan jika dibandingkan dengan sensus penduduk sebelumnya, dimana di SP 1980 terdapat 20 variabel kependudukan yang dilaporkan. Dalam SP 1980 juga terdapat informasi mengenai kenaikan jumlah penduduk dari tahun 1930 sampai dengan 1980. Berdasarkan SP 1980 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 147.490.298 orang dengan jumlah laki-laki 73.332.544 orang dan jumlah perempuan 74.157.754 orang.
 
Sensus Penduduk 1990
Berdasarkan SP 1990 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 179.194.223 orang dengan jumlah laki-laki 89.362.103 orang dan jumlah perempuan 89.832.120 orang. Jumlah provinsi yang masuk dalam sensus penduduk 1990 berjumlah 27 provinsi dengan variabel kependudukan yang dihitung cukup kompleks.
 
Sensus Penduduk 2000
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia pada tanggal 30 Juni 2000 adalah 206.264.595 orang. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun selama periode 1990-2000 adalah sebesar 1,49 persen. Jumlah provinsi yang masuk dalam sensus penduduk 2000 berjumlah 30 provinsi.
 
Sensus Penduduk 2010
Berdasarkan SP 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 237.641.326 orang dengan jumlah laki-laki 119.630.913 orang dan jumlah perempuan 118.010.413 orang. Adapun data dan informasi yang disampaikan mencakup karakteristik demografi dan sosial ekonomi penduduk, antara lain meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, suku bangsa, bahasa, kewarganegaraan, ketenagakerjaan, fertilitas, mortalitas, migrasi, dan fasilitas perumahan.
 
Itulah sejarah singkat mengenai Sensus Penduduk di dunia maupun di Indonesia, untuk selanjutnya pembahasan mengenai SP 2020 akan dibahas lebih lanjut dalam artikel selanjutnya.



Sumber:
https://nasional.kontan.co.id/news/sensus-penduduk-september-2020-ini-cara-kenali-petugas-yang-datang-ke-rumah
https://www.britannica.com/science/census/Modern-census-procedure
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/01/150000069/sejarah-perjalanan-sensus-penduduk-di-indonesia?page=all
Biro Pusat Statistik Kabinet Menteri Pertama. 1962.Sensus Penduduk 1961 Republik Indonesia. Jakarta:Biro Pusat Statistik.
Biro Pusat Statistik. 1972.Sensus Penduduk 1971 Seri B No. 1. Jakarta:Biro Pusat Statistik.
Biro Pusat Statistik. 1981.Sensus Penduduk 1980 Seri L No. 3. Jakarta:Biro Pusat Statistik.
Biro Pusat Statistik. 1991.Penduduk Indonesia, Hasil Sensus Penduduk 1990. Jakarta:Biro Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2002. Berita Resmi Statistik No. 26 / V / 3 Juni 2002. Jakarta:Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2012.Penduduk Indonesia, Hasil SP2010. Jakarta:Badan Pusat Statistik.
 

Penulis

Yeni Setyorini, S.Si, ASAI, AAAIJ, CRMO

Email: yeni@indonesiare.co.id