28 June 2019 19642

Serba Serbi Warna Ingus

“Wah, ingusku udah hijau nih warnanya! Berarti aku udah kena infeksi bakteri, nih!”
 
Sering rasanya saya mendengar kalimat tersebut. Kalimat yang intinya mengatakan bahwa ingus yang berwarna kehijauan itu identik dengan adanya infeksi bakteri. Benarkah demikian? Benarkah ingus yang berwarna hijau merupakan tanda dari adanya infeksi bakteri pada tubuh? Benarkah bahwa ingus yang hijau merupakan isyarat bagi kita untuk memulai terapi antibiotik?
 
Sumber Gambar : theasianparent.com
 
“Bahkan saat tubuh tidak sedang sakit, ingus sebenarnya tetap ada di hidung. Ingus menangkap bakteri dan virus penyebab penyakit yang mungkin menginfeksi tubuh,” kata Stella Lee, profesor pada bidang otolaringologi di University of Pittsburgh Medical Center.
 
Ingus merupakan lendir yang dihasilkan oleh sel-sel pada saluran sinus. Munculnya ingus memang tidak selalu menandakan bahwa tubuh kita sedang sakit. Secara normal, ingus memang diproduksi sebanyak sekitar satu liter perharinya untuk melindungi dan mencegah terjadinya iritasi dan infeksi pada saluran pernapasan, khususnya pada hidung. Coba deh perhatikan, ingus tidak hanya muncul pada saat kita terkena pilek saja, kok. Tapi ingus juga dapat muncul saat hidung kita menghirup debu, asap, atau gas tertentu. Tujuannya adalah agar kondisi hidung dan saluran pernapasan tetap lembab dan mencegah terjadinya iritasi karena terhirupnya debu, asap, dan gas tersebut.
 
Ingus juga identik dengan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Adanya ingus juga merupakan suatu cara untuk menyingkirkan benda asing yang mungkin bisa menyebabkan infeksi. Tubuh cenderung untuk merangsang produksi ingus dan mempertinggi pertahanan terhadap serangan hebat menular dari benda-benda yang dirasakan asing oleh tubuh.
 
Saat tubuh berada dalam kondisi sehat, ingus tidak akan menumpuk dan dikeluarkan melalui hidung. Tetapi, ingus akan langsung mengalir ke tenggorokan. Namun, ketika tubuh mengalami infeksi atau mengalami reaksi alergi, ingus akan memproduksi zat yang disebut histamin. Histamin ini menyebabkan pembengkakan di jalur pernapasan. Produksi ingus pun kemudian akan meningkat dan bertujuan untuk melindungi tubuh. Akibat peningkatan produksi ingus ini, ingus akan dikeluarkan melalui hidung.
 
Warna ingus juga dapat bervariasi, mulai dari bening, kekuningan, kehijauan, kecoklatan, bahkan dapat juga berwarna merah. Normalnya sih, ingus memang berwarna bening. Ingus dengan warna-warna lain merupakan akibat dari kondisi tertentu pada tubuh. Yuk, kita bahas satu-satu!
 
Sumber Gambar : express.co.uk
 
Warna normal ingus pada orang yang sehat adalah bening. Warna bening ini merupakan kombinasi dari air, protein tubuh, garam, dan antibody. Ingus berwarna bening umumnya memiliki tekstur yang encer, hal ini menandakan bahwa saluran pernapasan kita berada dalam kondisi yang sehat. Warna ingus yang bening ini juga dapat muncul pada orang yang mengalami alergi atau dehidrasi, namun biasanya tekstur ingusnya menjadi sedikit lebih kental.
 
Bagaimana dengan ingus yang berwarna kekuningan atau kehijauan?
 
Kim Murphy, seorang peneliti imunologi dari Monash University di Australia, mengatakan bahwa warna kuning kehijauan pada ingus berasal dari sisa-sisa ‘hasil perjuangan’ neutrophil dalam membasmi infeksi. Untuk membasmi infeksi, neutrofil melepaskan myeloperoxidase (MPO) untuk memfagositosis virus/bakteri/kuman penyebab infeksi. MPO inilah yang menyebabkan ingus menjadi berwarna kuning kehijauan. Jadi, ingus dengan warna tersebut bukan memastikan kita menderita infeksi bakteri dan membutuhkan antibiotic ya. Namun lebih ke tanda kalau sistem kekebalan tubuh kita dapat bekerja dengan baik.
 
Ingus juga dapat berwarna kecoklatan atau kemerahan. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perdarahan. Misalnya, kita sedang mengalami pilek dan saat kita mencoba mengeluarkan ingus, terjadi luka pada pembuluh darah kecil di hidung sehingga menimbulkan perdarahan. Infeksi dengan peradangan yang berat juga dapat memicu perlukaan pada lapisan mukosa hidung sehingga menimbulkan perdarahan.
 
Ingus juga ternyata dapat berwarna kehitaman, lho. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya infeksi jamur atau infeksi jangka panjang pada saluran pernapasan. Umumnya, ingus berwarna kehitaman dapat timbul pada kondisi fungal sinusitis, chronic indolent sinusitis, dan fulminant sinusitis.
Nah, sudah lebih paham kan tentang ingus kita?
 
***

Penulis

dr. Laras Prabandini Sasongko, AAAIJ

Email: laras@indonesiare.co.id