29 October 2024
708
Berita
Langkah Transformasi Digital Indonesia Re untuk Meningkatkan Daya Saing Berkelanjutan
Jakarta, 14 Oktober 2024 – Indonesia Re sukses menyelenggarakan acara IT Days dengan tema "Digital First DNA Landscape, A Journey of Continuous Growth". Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menyelaraskan inisiatif digital lintas fungsi dan memastikan peran TI, Indonesia Re mendukung pertumbuhan berkelanjutan sejalan dengan visi transformasi pemerintah.
IT Days Indonesia Re 2024 merupakan kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka upaya perusahaan untuk dapat terus mendorong memperkuat daya saing Indonesia Re di pasar global dengan memfokuskan pada inisiatif digitalisasi yang melibatkan berbagai divisi, termasuk pengembangan solusi berbasis data analitik, optimalisasi proses bisnis, serta integrasi teknologi yang lebih baik. Setiap divisi juga memaparkan inisiatifnya, mulai dari digitalisasi manajemen klaim, proses ?nansial, hingga pengelolaan hubungan klien melalui platform digital.
Acara ini bertujuan memfasilitasi diskusi mengenai pengalaman digitalisasi dari perusahaan BUMN lainnya yang telah sukses melakukan transformasi untuk dapat mempercepat perjalanan digital dan memastikan bahwa setiap inisiatif yang diambil telah teruji dan relevan dengan kebutuhan pasar.
Selain itu, IT Days Indonesia Re juga merupakan ruang untuk memfasilitasi diskusi interaktif dalam memperkuat strategi digitalisasi 2025 perusahaan melalui pemahaman menyeluruh kepada seluruh unit kerja tentang strategi digitalisasi yang akan diterapkan dalam rangka meningkatkan daya saing perusahaan, mempercepat inovasi, dan memanfaatkan teknologi mutakhir untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan.
Pada kesempatan ini setiap direktorat menyampaikan pemaparan terkait inisiatif-inisiatif digital untuk memastikan sinergi dalam penerapan teknologi digital, sehingga seluruh proses bisnis dapat saling mendukung dan berkontribusi pada tujuan transformasi digital yang lebih besar.
Dalam acara ini, Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, menekankan pentingnya transformasi digital dalam menentukan keputusan bisnis. Beliau menyatakan, "Transformasi digital menjadi salah satu pilar utama dalam melakukan decision making dimana salah satunya adalah untuk business process improvement. Transformasi digital sangat membantu kita dalam memahami dan mengevaluasi yang telah dilakukan, gap yang ada dan perlu kita pelajari, juga memetakan bagian-bagian mana saja yang bisa kita speed up.”
Beatrix Santi Anugrah, Direktur Pengembangan dan TI, turut menyampaikan pandangannya tentang pentingnya membangun budaya yang berpusat pada SDM “people centric culture”. A people-centric culture is crucial in digital transformation to ensures that technology serves the needs of employees and customers rather than just implementing new tools.
Dalam memimpin transformasi digital, dijelaskan bahwa dengan "Transformasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang mengubah budaya dan pola pikir di perusahaan. Dengan memimpin melalui empati dan inklusivitas, kami dapat mendorong inovasi dan memastikan bahwa setiap individu di Indonesia Re dapat berkontribusi secara maksimal dalam transformasi digital ini."
Lebih lanjut, Beatrix menekankan bahwa dalam lima tahun ke depan, transformasi digital akan menjadi salah satu kunci keberhasilan, terutama di sektor BUMN. Melalui inisiatif inovasi dan digitalisasi, perusahaan akan semakin siap memasuki pasar industri baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Melalui transformasi digital, menurut Beatrix, bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang budaya yang berpusat pada manusia. "Visi dan komunikasi yang jelas adalah kunci," ujarnya.
Menurut Beatrix, penting menyelaraskan transformasi digital dengan nilai-nilai inti perusahaan seperti AKHLAK, 7 prinsip perilaku karyawan dan 11 budaya perusahaan. Strategi ini bertujuan untuk menciptakan transformasi yang berguna dan berjangka panjang.
Beatrix juga menambahkan bahwa acara ini juga merupakan bagian dari upaya mendorong perubahan budaya dan mindset di dalam perusahaan agar transformasi digital tidak hanya menjadi proyek teknologi, tetapi juga menjadi bagian dari DNA perusahaan, dengan integrasi penuh dalam cara kerja, proses operasional, dan pengambilankeputusan di seluruh unit kerja.
Selain itu, roadmap satu data juga sudah mulai diimplementasikan untuk mengatasi isu-isu dominan di bidang data. "Dengan strategi human-centric, kita bisa menyediakan feedback yang lebih baik, memberdayakan karyawan, dan memastikan solusi digital selars dengan kebutuhan bisnis,” tambah Beatrix.
Tantangan utama dalam manajemen data di industri reasuransi meliputi konsistensi dan akurasi data serta aksesibilitas dan integrasi data. Masalah seperti format data yang tidak konsisten dari cedant dan broker, serta pengelolaan data secara manual yang memiliki potensi kesalahan manusia menjadi penghambat besar dalam operasional. Data yang tersebar di berbagai sistem yang belum saling berkomunikasi serta pengumpulan data yang belum terkelola dengan baik, juga menyebabkan redundansi dan inefisiensi.
Menurut Dr. Inggriani Liem, Pakar TI di Indonesia, "Arsitektur data yang terukur sangat penting untuk mengelola pertumbuhan data yang cepat akibat transformasi digital, IoT, dan faktor lainnya. Desain yang mampu mengelola peningkatan volume data tanpa menurunkan performa adalah kunci bagi organisasi yang ingin tetap kompetitif."
Untuk mengatasi tantangan ini, strategi yang harus diterapkan adalah membangun arsitektur data yang dirancang dengan scalable, seperti microservices yang composable. Selain itu, pemanfaatan komputasi awan (cloud) dengan kemampuan auto-scale dapat membantu kebutuhan bisnis lebih fleksibel dan cepat sehingga meningkatkan efisiensi operasional.
IT Days kedua di tahun 2024 ini turut mengundang narasumber dari AWS – Amazon, BRI dan akademisi dari ITB. Dengan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, IT Days Indonesia Re berhasil menciptakan sinergi yang lebih baik antara fungsi-fungsi lintas divisi untuk membangun DNA digital perusahaan untuk inovasi dan pertumbuhan bisnis.
Acara ini juga memungkinkan Indonesia Re untuk memanfaatkan pembelajaran dari kisah sukses transformasi digital perusahaan BUMN lainnya, memastikan bahwa strategidigitalisasi yang diambil relevan dan tepat untuk menghadapi tantangan tahun 2025.
Hasil dari acara ini akan menjadi landasan dalam menetapkan prioritas digitalisasi untuk tahun-tahun mendatang, guna meningkatkan daya saing, efisiensi operasional, dan inovasi yang berkelanjutan.
(sra)