News
BUMN Indonesia Re Gandeng Akademisi untuk Lahirkan Talenta Muda di Industri Asuransi
Sabtu, 4 Mei 2024 - 23:04 WIB
Oleh : Ahmad Farhan Faris, Mohammad Yudha Prasetya
[dok. Humas PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)]
Sumber : VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) alias Indonesia Re, melakukan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (Stimra), guna menyiapkan talenta muda di industri asuransi Tanah Air.
Nota kesepahaman (MoU) itu dilakukan dalam bentuk pemberian beasiswa bagi anak karyawan alih daya dan pelaksana perusahaan, yang diteken oleh Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM dan Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Yanuar Walid, dan Ketua STIMRA Abitani Barkah Taim.
Robbi mengatakan, program beasiswa Indonesia Re di bidang pendidikan kali ini merupakan kegiatan lanjutan yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN pada tahun 2022.
"Indonesia Re memberikan dukungan untuk menyokong pendanaan pendidikan dalam bentuk beasiswa, sekaligus pengenalan industri asuransi sedari dini untuk para penerima beasiswa," kata Robbi dalam keterangannya pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Indonesia Re telah menggelontorkan dana sebesar Rp436.000.000 untuk mendukung program beasiswa ini. Karenanya, Robbi berharap kemitraan Indonesia Re dengan Stimra ini dapat meningkatkan peran perusahaan, yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Selain itu, ilmu yang didapat oleh para penerima beasiswa melalui pendidikan formal ditargetkan jadi bekal mereka setelah lulus, sehingga dapat menjadi praktisi-praktisi handal di industri asuransi dan reasuransi," ujar Robbi.
Dia menambahkan, hal ini juga dalam rangka mewujudkan salah satu visi Indonesia Re untuk meningkatkan pengetahuan, kapabilitas dan penerapan inovasi dalam asuransi/reasuransi.
"Termasuk di dalamnya untuk mempersiapkan talenta-talenta terbaik di industri perasuransian di Indonesia," ujarnya.
Sebagai informasi, Program Beasiswa Indonesia Re ini tidak hanya menyasar siswa/i pada tingkat pendidikan tinggi saja, namun juga diberikan kepada siswa/i dari sekolah dasar hingga menengah atas. Pada level pendidikan tinggi, ada enam siswa yang dibiayai secara penuh hingga lulus.
Oleh : Ahmad Farhan Faris,Mohammad Yudha Prasetya