24 December 2024 70
News

Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud

indonesia-re-claim-forum-icf-2024-yang-menghadirkan-perusaha-tzm2

Indonesia Re Claim Forum (ICF) 2024 yang menghadirkan perusahaan asuransi, reasuransi, BPJS Kesehatan, AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), serta Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI). Foto: dokumentasi Indoensia Re
 
jpnn.com - Direktur Teknik dan Operasi Indonesia Re, Delil Khairat mengatakan bahwa klaim merupakan salah satu fungsi terpenting dalam bisnis asuransi.
 
Klaim mencerminkan kualitas layanan perusahaan asuransi dan reasuransi dalam memberikan kecepatan, ketelitian, serta kewajaran dalam pengelolaan klaim.
 
Indonesia Re, sebagai perusahaan reasuransi, berkomitmen untuk menjaga integritas dan transparansi industri dengan memperkuat kolaborasi antar stakeholder dalam menangani potensi fraud dan klaim abusive.
 
Hal tersebut dibahas dalam Indonesia Re Claim Forum (ICF) 2024.
 
“Fraud adalah masalah serius dalam industri kita, tetapi di Indonesia sendiri permasalahan ini belum ditangani secara serius. Salah satunya karena belum adanya sentralisasi data,” ucap Delil dalam keterangannya, Selasa (10/12).
 
Menurut dia, di Indonesia belum ada satu pusat database yang dapat diakses oleh semua pelaku industri asuransi dan reasuransi.
 
“Oleh karena itu, perlu ada kolaborasi antar stakeholder untuk membangun sistem ini, agar kita dapat menangani fraud sejak dini,” kata dia.
 
Sementara itu, Kepala Departemen Klaim Reasuransi Jiwa Indonesia Re Aditia Gani Ardhi, menekankan pentingnya kolaborasi antara perusahaan asuransi, reasuransi, BPJS Kesehatan, AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), serta Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) untuk mengurangi fraud dalam klaim, khususnya di sektor asuransi kesehatan.


"Fraud dalam klaim asuransi menyebabkan kerugian besar, terutama di sektor kesehatan. Untuk itu, diperlukan kolaborasi yang lebih intensif melalui transparansi data underwriting dan klaim dari seluruh perusahaan asuransi," jelas Aditia.
 
Dia mengusulkan pembentukan pusat data integrasi antara asuransi jaminan nasional (BPJS) dan asuransi komersial yang dapat diakses oleh seluruh pihak terkait.
 
Di sisi lain, Deputi Direksi Bidang Hukum, Pencegahan dan Penanganan Kecurangan BPJS Kesehatan dr. Medianti Ellya Permatasari menyoroti pentingnya integrasi data nasional untuk mendukung deteksi dini dan pencegahan fraud dalam sektor asuransi.
 
Dia memaparkan bahwa tingkat kematian pasien yang dirawat oleh pelaku fraud dalam layanan kesehatan dapat meningkat 13 hingga 23 persen lebih tinggi.
 
“Oleh karena itu, pencegahan fraud dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan umur panjang peserta jaminan kesehatan,” tuturnya.
 
BPJS Kesehatan, lanjutnya, telah menerapkan kebijakan dan membentuk tim Anti-fraud untuk melakukan verifikasi post-claim dan audit administrasi guna mengidentifikasi potensi kecurangan.
 
Melalui forum ini, Indonesia Re kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra terpercaya dalam industri asuransi, dengan tujuan menciptakan ekosistem yang aman, transparan, dan berintegritas.
 
ICF 2024 menjadi langkah penting dalam menghadirkan solusi komprehensif terhadap tantangan fraud dan klaim abusif, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi.
 
Direktur Teknik dan Operasi Indonesia Re Delil Khairat mengatakan bahwa klaim merupakan salah satu fungsi terpenting dalam bisnis asuransi.
 
 
 
 
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam Reporter : Ryana Aryadita Umasugi