06 September 2023
1206
1206
News
JAKARTA, investor.id – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re meluncurkan layanan host to host bernama RIU Connect. Peluncuran ini sekaligus menjadi langkah inisiatif Indonesia Re untuk menjadi perusahaan terdepan di bidang reasuransi.
Pengembangan layanan baru ini ditujukan kepada perusahaan-perusahaan asuransi mitra (ceding), baik yang sedang menjalin kerja sama ataupun yang telah bekerja sama dengan Indonesia Re. Layanan ini diharapkan mampu mengoptimalkan serta memberikan nilai tambah dalam kerja sama dengan para ceding.
Selain itu, diperlukan suatu platform yang mampu menyelaraskan dan memberikan pengalaman terbaik secara mulus kepada pihak ceding. Gagasan untuk menciptakan suatu ekosistem yang menyeluruh, yang dapat memberikan dukungan menyeluruh bagi operasional ceding dan Indonesia Re sendiri tertuang dalam layanan RIU Connect.
RIU Connect dirancang dengan tujuan untuk mempercepat proses offer dan klaim oleh perusahaan ceding. Aplikasi ini bertindak sebagai solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh perusahaan ceding, serta menjadi fasilitator dalam memperkuat komunikasi Indonesia Re dengan mitra bisnisnya.
Dengan konsep business to business yang diusung, RIU Connect menciptakan lingkungan di mana pengguna dan pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dan berbagi data secara efektif.
“Dengan menciptakan suatu platform yang menjadi pusat kegiatan dalam industri asuransi dan reasuransi, harapannya kami sudah turut serta dalam pergerakan revolusi di industri asuransi dan reasuransi Indonesia. Bersama dengan Asuransi Tokio Marine Indonesia kami saling berkolaborasi dan meningkatkan layanan teknis melalui portal RIU Connect yang dapat diakses langsung melalui situs web Indonesia Re,” kata Beatrix Santi Anugrah, Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi Indonesia Re, dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
Adapun konektivitas dalam Host to Host dapat terjalin dalam 3 metode, API, Upload Data, Entry Data. Ketiga etode tersebut memungkinkan komunikasi data dan sistem antara sistem core bisnis Indonesia Re dengan bisnis ceding terkait.
Dalam metode API, koneksi antara core system dapat terjalin dalam “push” atau “pull” data langsung menuju database Indonesia Re. Koneksi API sangat efisien untuk meminimalisir human error dalam melaksanakan transfer data dalam jumlah yang besar, variatif, dan dalam format yang bisa disesuaikan.
Sedangkan dalam metode entry data, sistem Host to Host memungkinkan pengguna untuk melakukan transfer data dalam format yang variatif dan customize.
“Dapat dikatakan bahwa penggunaan RIU Connect memiliki tujuh nilai tambah. Pertama, meminimalisir human error dalam proses entry manual karena kesalahan teknis. Kedua, memungkinkan standarisasi proses dalam pekerjaan sehingga menjadi lebih efisien. Ketiga, efisiensi dalam proses cleansing dan validasi data. Keempat, memaksimalkan pemutakhiran data sebelum diinput ke dalam database. Kelima, efisiensi waktu proses dari data masuk hingga terbitnya report. Keenam, konsolidasi data yang lebih akurat. Dan, ketujuh atau yang terakhir memperkecil peluang ketidakcocokan data (data suspen),” tutup Beatrix.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Indonesia Re Luncurkan Layanan Host to Host RIU Connect
JAKARTA, investor.id – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re meluncurkan layanan host to host bernama RIU Connect. Peluncuran ini sekaligus menjadi langkah inisiatif Indonesia Re untuk menjadi perusahaan terdepan di bidang reasuransi.
Pengembangan layanan baru ini ditujukan kepada perusahaan-perusahaan asuransi mitra (ceding), baik yang sedang menjalin kerja sama ataupun yang telah bekerja sama dengan Indonesia Re. Layanan ini diharapkan mampu mengoptimalkan serta memberikan nilai tambah dalam kerja sama dengan para ceding.
Selain itu, diperlukan suatu platform yang mampu menyelaraskan dan memberikan pengalaman terbaik secara mulus kepada pihak ceding. Gagasan untuk menciptakan suatu ekosistem yang menyeluruh, yang dapat memberikan dukungan menyeluruh bagi operasional ceding dan Indonesia Re sendiri tertuang dalam layanan RIU Connect.
RIU Connect dirancang dengan tujuan untuk mempercepat proses offer dan klaim oleh perusahaan ceding. Aplikasi ini bertindak sebagai solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh perusahaan ceding, serta menjadi fasilitator dalam memperkuat komunikasi Indonesia Re dengan mitra bisnisnya.
Dengan konsep business to business yang diusung, RIU Connect menciptakan lingkungan di mana pengguna dan pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dan berbagi data secara efektif.
“Dengan menciptakan suatu platform yang menjadi pusat kegiatan dalam industri asuransi dan reasuransi, harapannya kami sudah turut serta dalam pergerakan revolusi di industri asuransi dan reasuransi Indonesia. Bersama dengan Asuransi Tokio Marine Indonesia kami saling berkolaborasi dan meningkatkan layanan teknis melalui portal RIU Connect yang dapat diakses langsung melalui situs web Indonesia Re,” kata Beatrix Santi Anugrah, Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi Indonesia Re, dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
Adapun konektivitas dalam Host to Host dapat terjalin dalam 3 metode, API, Upload Data, Entry Data. Ketiga etode tersebut memungkinkan komunikasi data dan sistem antara sistem core bisnis Indonesia Re dengan bisnis ceding terkait.
Dalam metode API, koneksi antara core system dapat terjalin dalam “push” atau “pull” data langsung menuju database Indonesia Re. Koneksi API sangat efisien untuk meminimalisir human error dalam melaksanakan transfer data dalam jumlah yang besar, variatif, dan dalam format yang bisa disesuaikan.
Sedangkan dalam metode entry data, sistem Host to Host memungkinkan pengguna untuk melakukan transfer data dalam format yang variatif dan customize.
“Dapat dikatakan bahwa penggunaan RIU Connect memiliki tujuh nilai tambah. Pertama, meminimalisir human error dalam proses entry manual karena kesalahan teknis. Kedua, memungkinkan standarisasi proses dalam pekerjaan sehingga menjadi lebih efisien. Ketiga, efisiensi dalam proses cleansing dan validasi data. Keempat, memaksimalkan pemutakhiran data sebelum diinput ke dalam database. Kelima, efisiensi waktu proses dari data masuk hingga terbitnya report. Keenam, konsolidasi data yang lebih akurat. Dan, ketujuh atau yang terakhir memperkecil peluang ketidakcocokan data (data suspen),” tutup Beatrix.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Follow Us
