20 July 2017 2673
News

Sambut Masyarakat Ekonomi Asean 2020, Indonesia Re Berkomitmen Tingkatkan Daya Saing Industri Asuransi Nasional

Jakarta-19 Juli 2017 Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2020, Indonesia Re berkomitmen untuk meningkatkan daya saing industri asuransi nasional dengan membangun kemitraan strategis dengan berbagai instansi nasional.

Sesuai Paket Kebijakan Ekonomi tahun 2015 dan PP No.77 tahun 2015, pemerintah merevitalisasi industri reasuransi nasional dengan menggabungkan dua perusahaan reasuransi, PT Reasuransi Internasional Indonesia (ReINDO) dan PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing reasuransi nasional dan menekan laju arus premi reasuransi ke luar negeri.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, premi reasuransi yang lari ke luar negeri pada 2015 mencapai lebih dari Rp. 35 triliun. Hal ini berpotensi menjadi beban defisit transaksi berjalan dan hilangnya penerimaan pajak hingga triliunan rupiah. Pasca pemberlakuan SE KE IKNB 77/2014 dan POJK 14/2015 laju premi reasuransi ke luar negeri berhasil ditekan secara signifikan, dari USD 1,03 miliar (2013) menjadi USD 689 Juta (2016) turun  sebesar 341 juta dolar/IDR 4,5 triliun, dimana Indonesia Re turut berkontribusi menahan premi reasuransi sebesar Rp 2 Triliun.

Mengingat pentingya peran sektor reasuransi bagi perekonomian nasional, Indonesia Re berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan sebagai Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN). Salah satunya adalah dengan membangun kemitraan multi-sektor yang strategis.

Bertempat di The Westin Jakarta, Rabu (19/7), Indonesia Re menandatangani MoU kerjasama dengan tujuh instansi multi-sektor, yaitu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Biro Klasifikasi Indonesia (BKI),Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) dan PT Reasuransi Maipark Indonesia.

Dalam sambutannya Direktur Utama Indonesia Re Dr.Frans Y Sahusilawane menyatakan bahwa Kerjasama ini merupakan dasar untuk meningkatkan daya saing industri asuransi nasional dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean 2020. Sektor reasuransi Indonesia membutuhkan suatu bentuk aliansi strategis guna meningkatkan daya saing di tingkat regional dan  Indonesia Re siap jadi jangkar dari kemitraan multisektor ini .Tak hanya sampai pada kemitraan, keterlibatan teknologi di sektor reasuransi juga sangat penting, mengingat pesatnya perkembangan zaman yang melahirkan inovasi disruptif yang terbukti telah melindas begitu banyak perusahaan yang tidak dapat beradaptasi terhadap perkembangan zaman. Kita harus adaptif dengan perubahan zaman bila tidak ingin jadi korban inovasi disruptif tersebut.