Kertas karton (corrugated paper) menjadi bagian penting dalam dunia industri misalnya sebagai kotak pembungkus (kotak kardus) produk makanan atau minuman.
Proses corrugated paper akan menghasilkan kertas yang bersifat keras dan kaku, namun masih tetap ringan. Meskipun bahan mentah dari kertas jadi, risiko kebakaran bisa terjadi di pabrik ini baik dari proses produksi ataupun dari tata kelola pabrik dan gudang.
Corrugated paper berasal dari tiga lapis kertas karton atau kertas kraft yang disatukan melalui lines mesin yang disebut corrugators. Proses produksi secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Proses ‘single wall’
Raw material terdiri dari gulungan kertas karton atau kertas kraft yang sudah jadi, sehingga dalam pabrik corrugated paper umumnya tidak membuat bahan kertas dari awal. Proses pembuatan sheet single wall diperlukan tiga kertas roll besar. Satu untuk dibentuk menjadi corrugating medium dan dua roll lainnya sebagai liner. Lapisan board bagian atas biasanya dinamakan ‘single face linerboard’ dan lapisan bawah biasa disebut ‘double face linerboard’.
Proses pembuatan corrugated sheet single wall diawali dengan proses melembutkan kertas medium dengan uap (steam) dalam sebuah pre conditioner kemudian dibentuk menjadi gelombang atau flute dengan cara menekan diantara dua corrugating roll. Corrugating roll adalah roll yang terbuat dari logam yang sangat keras dengan bentuk permukaan bergerigi seperti flute. Setelah ditekan diantara dua corrugating roll tersebut kertas medium berubah bentuknya menjadi flute. Kemudian pada puncak-puncak gelombang diberi lapisan glue yang terbuat dari bahan dasar tapioka. Flute yang sudah diberi glue kemudian ditempelkan pada linerboard dan di pres dengan pressroll menjadi sebuah ‘single face’. Sebelum ditempelkan dengan flute kertas liner terlebih dahulu dipanaskan dengan pre-heater. Selanjutnya single face tersebut bergerak keatas ke jembatan menuju ke unit double facer.
Pada seksi berikutnya dari mesin corrugator yang biasanya disebut double backer atau double facer, lapisan linerboard kedua ditambahkan. Lapisan ini sebelumnya juga dipanaskan dengan pre-heater dan glue diberikan pada puncak flute bagian luar yang akan menempel dengan lapisan liner kedua tersebut. Agar single face yang ditempelkan dengan linerboard kedua ini bisa menempel dengan sempurna maka ditambahkan panas pada hot plate.
Dari heating plate selanjutnya sheet mengalami proses pendinginan dan berjalan menuju ke unit slitter untuk dibelah menjadi beberapa lajur dan diberi creasing sesuai kebutuhan. Selanjutnya dipotong panjang di unit speed cut sesuai ukuran yang diinginkan.
2. Proses Konverting.
Setelah proses pembuatan sheet selesai dengan hasil produksi berupa lembaran karton (corrugated board/corrugated sheet) selanjutnya barang tersebut dikirim kebagian konverting untuk diproses lebih lanjut. Proses konverting sebagaimana dimaksud diatas terdiri dari:
2.1 Pemberian Cetakan (printing),
2.2 Pembuatan Slotter dan Lidah Box
2.3 Pembuatan creasing vertikal
2.4 Folding (melipat)
2.5 Penyambungan (stiching/gluing).
Proses cetak, pemotongan slotter dan lidah box serta pemberian creasing vertikal dalam pabrik besar dilakukan di mesin Flexo, tetapi di pabrik mini box atau home industry bisa menggunakan cetak sablon dan pemotongan slotter manual. Setelah proses 2.1 sampai 2.3 dengan hasil seperti gambar diatas selanjutnya karton box setengah jadi tersebut diproses di mesin folder/gluer atau mesin stiching untuk melanjutkan proses no. 2.4 dan 2.5. Proses nomor 2.1 s/d 2.5 bisa dilakukan sekaligus dalam satu mesin Flexo yang disebut Flexo In-line dan biasanya menggunakan sambungan glue (lem). Pada mesin Flexo off-line proses 2.1 sampai 2.3 dilakukan dimesin Flexo dan proses 2.4 dan 2.5 di mesin Stiching.
3. Proses Finishing.
Sebenarnya setelah step ke 2.5 (stitching/gluing) proses pembuatan karton sudah selesai, tinggal diikat per bundle dengan jumlah pcs/bundle sesuai permintaan pelanggan selanjutnya di-stafel masuk gudang. Tetapi ada beberapa customer yang mensyaratkan perlakuan khusus sebelum barang dikirim, misalnya minta dibungkus, minta dikirim pakai pallet dsb. Oleh karena itu sebelum dimasukkan ke gudang barang jadi, box yang sudah di ikat (di bundling) akan dilakukan proses finishing sesuai permintaan customer.
Hazard dan Antisipasi
Secara keseluruhan tidak terdapat proses yang melibatkan hot work berat selama proses corrugated paper. Proses yang melibatkan panas terjadi selama proses pengeringan pada hot rollers. Oleh sebab itu risiko selama proses pembuatan kertas karton/kardus masih dapat dihindari dengan pemeliharaan mesin corrugated paper secara berkala, termasuk tombol stop jika terjadi macet (stuck) ketika proses rolling. Namun, risiko lainnya bisa muncul dalam kondisi yang lain, antara lain:
1. Housekeeping dan limbah kertas
Kebersihan lingkungan pabrik dan ruang penyimpanan gulungan kertas (rolling paper) menjadi hal utama yang menjadi perhatian. Limbah kertas karton yang berasal dari proses corrugated yang tidak sempurna harus dikumpulkan dan disimpan pada tempat khusus jauh dari ruang produksi karena sifat kertas karton yang combustable. Kesalahan kecil seperti puntung rokok atau korsleting listrik bisa membakar stok kertas yang dominan.
2. Manajemen Stok
Tata simpan stok juga menjadi perhatian penting karena penyimpanan yang padat dan tidak teratur bisa merusak stok itu sendiri. Gunakan pallet dengan tinggi 40 cm atau lebih untuk menjaga permukaan dasar gulungan kertas dari kontak langsung dengan lantai yang bersifat lembab, sekaligus juga menghindari kerusakan oleh air seandainya masuk ruang penyimpanan atau gudang.
3. Instalasi listrik
Kebersihan dan kerapihan jaringan kabel listrik harus dijaga untuk menghindari korsleting atau percikan api terhadap debu dan stok kertas.
4. Boiler
Bagian ini hampir dijumpai di semua pabrik, terutama yang melibatkan proses uap panas. Operasional boiler harus dikontrol dengan baik, termasuk perlengkapan yang berkaitan dengan boiler seperti safety valve, alat ukur tekanan, alat ukur tinggi air, dan control ketinggian air. Penting sekali menjaga perlengkapan tersebut dalam kondisi baik untuk menghindari risiko ledakan boiler karena tekanan berlebih.
Dengan perawatan mesin teratur dan penyimpanan stok yang baik, termasuk hal-hal penting di atas diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran pada pabrik corrugated paper.
(Reinfokus edisi III, tahun 2013)