03 January 2024 10952
Knowledge

Risk Capacity, Risk Appetite, dan Risk Tolerance By. M.Sopian Dollof

Dalam manajemen risiko, terdapat tiga konsep penting yang perlu dipahami, yaitu risk capacity, risk appetite, dan risk tolerance. Ketiga konsep ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

Risk capacity dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:

  • Sumber daya keuangan: Semakin besar sumber daya keuangan yang dimiliki, semakin tinggi risk capacity seseorang atau suatu organisasi.
  • Sumber daya non-keuangan: seperti reputasi, regulasi dll juga dapat mempengaruhi risk capacity.
  • Kemampuan dan keahlian: Kemampuan dan keahlian seseorang atau suatu organisasi dalam mengelola risiko juga dapat mempengaruhi risk capacity.

Risk appetite dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:

  • Tujuan dan sasaran: Risk appetite biasanya ditetapkan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
  • Kebijakan dan peraturan: Kebijakan dan peraturan yang berlaku juga dapat mempengaruhi risk appetite.
  • Budaya organisasi: Budaya organisasi yang berorientasi pada risiko tinggi atau risiko rendah juga dapat mempengaruhi risk appetite.

Risk tolerance umumnya lebih rendah daripada risk appetite. Risk tolerance dapat dipengaruhi `oleh faktor-faktor seperti:

  • Kemampuan dan keahlian: Kemampuan dan keahlian seseorang atau suatu organisasi dalam mengelola risiko dapat mempengaruhi risk tolerance.
  • Kesediaan untuk menerima risiko sampai pada batasan tertentu juga dapat mempengaruhi risk tolerance.

Perbedaan antara risk capacity, risk appetite, dan risk tolerance

Konsep Pengertian
Risk capacity Kemampuan seseorang atau suatu organisasi untuk menyerap kerugian akibat risiko
Risk appetite Tingkat risiko yang bersedia diambil oleh seseorang atau suatu organisasi
Risk tolerance Tingkat risiko yang dapat diterima oleh seseorang atau suatu organisasi


Pentingnya memahami risk capacity, risk appetite, dan risk tolerance
Memahami risk capacity, risk appetite, dan risk tolerance penting untuk mengelola risiko secara efektif. Dengan memahami ketiga konsep ini, seseorang atau suatu organisasi dapat:

  • Menetapkan strategi manajemen risiko yang sesuai dengan kemampuan dan tujuannya.
  • Mengidentifikasi dan mengelola risiko yang dapat mengancam pencapaian tujuannya.
  • Menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengurangi risiko.


Contoh penerapan risk capacity, risk appetite, dan risk tolerance

Berikut adalah contoh penerapan risk capacity, risk appetite, dan risk tolerance:
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang investasi memiliki risk appetite yang tinggi. Hal ini berarti perusahaan tersebut bersedia mengambil risiko yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi. Namun, perusahaan tersebut juga perlu memiliki risk tolerance yang tinggi untuk dapat bertahan untuk bersiap menghadapi kerugian.
Dengan memahami risk capacity, risk appetite, dan risk tolerance, seseorang atau suatu organisasi dapat mengelola risiko secara efektif dan mencapai tujuannya dengan lebih optimal.


 

Author

M. Sofian Dollof, AAAIJ., AIIS., ANZIIF(Assoc)., CIP., CRMP., AAMRP

Email: sofian_dollof@indonesiare.co.id