General Reinsurance
Nuclear Nerds: Jenis Limbah Nuklir
Nuklir memang telah banyak digunakan di berbagai negara sebagai sumber pembangkit listrik. Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai proses yang terjadi pada 2 jenis pembangkit listrik tenaga nuklir. Proses yang terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tentunya menghasilkan produk samping yaitu limbah nuklir. Dengan semakin berkembangnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di dunia, limbah yang dihasilkan akan semakin banyak.
Limbah Nuklir ini tentunya memberikan kekhawatiran bagi banyak orang karena sangat berbahaya jika sampai mencemari lingkungan dan berkontak langsung dengan lingunga sekitarnya. Karakteristik limbah nuklir sangatlah berbeda-beda tergantung pada sumbernya, dan penanganannya menjadi isu penting dalam upaya menjaga lingkungan dan kesehatan manusia. So let's take a closer look at Nuclear Waste and its Treatment!!!
Ketika inti atom dari bahan baku di dalam reaktor nuklir terpecah menjadi beberapa neutron, terdapat beberapa komponen tertinggal yang ukurannya lebih kecil dari inti atom bahan bakunya. Komponen ini merupakan produk fisi yang tidak stabil dan akan terus melepaskan energi selama ribuan tahun.
Gambar 1. Proses Fisi dari sebuah inti atom bahan baku reaktor nuklir
Limbah nuklir dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu
high-level waste (HLW),
intermediate-level waste (ILW)
, dan
low-level waste (LLW). HLW merupakan limbah nuklir yang memiliki radiasi yang sangat tinggi dan sangat lama, serta menghasilkan panas yang tinggi sehingga perlu didinginkan dalam jangka waktu tertentu sebelum dapat dikelola. Limbah ini merupakan produk fisi di dalam reaktor yang terdiri dari sisa bahan baku, atau beberapa komponen terpisah di dalam reaktor seperti plutonium.
ILW merupakan limbah yang memiliki radioaktif yang lebih besar dari LLW tetapi lebih kecil dari HLW dan tidak menghasilkan panas yang terlalu tinggi. Namun, ILW tetap perlu di isolasi terlebih dahulu selama beberapa tahun dikarenakan umur radiasinya yang lama dengan tingkat isolasi yang tinggi. Limbah ini diantaranya adalah
sludge bahan kimia, resin, komponen reaktor nuklir, dan material-material yang terkontaminasi dari reaktor.
Sedangkan untuk LLW merupakan limbah yang mengandung tingkat radioaktif yang tidak melebihi 4 Gigabecquerel (GBq) per ton aktivitas radiasi alpha atau 12 GBq per ton aktivitas radiasi beta/gamma. LLW diantaranya limbah yang terkontaminasi substansi radioaktif seperti pakaian, kain lap, kain pel, filter, residu pengolahan air reaktor, peralatan dan perkakas, kertasm plastik, dan lain-lain.
Limbah dari operasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Kita sudah mengetahui jenis limbah nuklir, lalu bagaimana dengan limbah dari operasi PLTN? Operasi PLTN menghasilkan 3% HLW, 7% ILW, dan 90% LLW dari total volume limbah nuklir. 3% HLW tersebut merupakan sisa bahan baku nuklir setelah reaktor berhenti beroperasi, sisa bahan baku ini mengandung 95% radioaktifitas dari keseluruhan limbah nuklir. Untuk 7% ILW merupakan filter yang telah digunakan dan komponen-komponen di dalam reaktor, ILW ini mengandung 4% radioaktifitas dari keseluruhan limbah nuklir. Sedangkan LLW yang merupakan dengan volume paling tinggi yaitu 90% terdiri dari peralatan, pakaian, dan lain-lainnya yang terpapar radiasi nuklir. LLW ini hanya mengandung 1% radioaktifitas dari keseluruhan limbah nuklir.