22 November 2024 830
Pengetahuan Umum

Krisis Data: Pentingnya Backup dan Langkah Pencegahan Yang Harus Dilakukan Perusahaan

Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan dengan insiden kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang melibatkan sekitar 6 juta data pribadi. Data tersebut, termasuk Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat, nomor telepon, email, hingga informasi NPWP pejabat tinggi negara seperti presiden dan menteri, dilaporkan dijual di pasar gelap dengan harga sekitar Rp150 juta. Insiden ini menggarisbawahi pentingnya melindungi data di era digital, di mana data menjadi aset sangat berharga.

Di dunia bisnis saat ini, data adalah salah satu komponen utama dalam operasional perusahaan. Kehilangan data, baik akibat serangan siber, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem, dapat mengganggu kelangsungan bisnis dan merusak reputasi. Oleh karena itu, diperlukan tindakan pencegahan yang ketat serta sistem backup data yang andal untuk melindungi informasi penting.


Pentingnya Backup Data

Backup data adalah proses pembuatan salinan data penting dari sistem utama untuk disimpan di lokasi yang aman. Beberapa alasan mengapa backup data sangat penting antara lain:
  1. Mengurangi Risiko Kehilangan Data: Backup memungkinkan pemulihan data dengan cepat jika terjadi kerusakan sistem, serangan ransomware, atau kesalahan manusia.
  2. Menjaga Kelangsungan Operasional: Dengan backup yang teratur, perusahaan dapat tetap beroperasi meski terjadi gangguan besar.
  3. Kepatuhan Terhadap Regulasi: Banyak industri mewajibkan perusahaan untuk menjaga data dengan aman dan melakukan backup secara berkala sesuai dengan aturan yang berlaku.
  4. Mencegah Kerugian Finansial: Kehilangan data dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, tetapi backup yang efektif dapat meminimalkan dampaknya.
 

Langkah Pencegahan Pembobolan Data

Untuk melindungi data perusahaan dari ancaman kebocoran, perlu diterapkan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif, seperti:
  1. Keamanan Jaringan yang Kuat:
  • Firewall dan Antivirus: Menggunakan perangkat keamanan terkini untuk mencegah malware dan serangan siber.
  • Pemantauan Jaringan: Memantau aktivitas jaringan secara rutin untuk mendeteksi potensi ancaman.
  1. Enkripsi Data:

Data At-Rest dan In-Transit: Enkripsi data saat disimpan dan saat dikirimkan untuk melindungi informasi dari akses tidak sah.
  1. Pengelolaan Akses:
  • Hak Akses Terbatas: Batasi akses data hanya kepada karyawan yang membutuhkannya, berdasarkan prinsip "least privilege".
  • Autentikasi Multifaktor (MFA): Menerapkan MFA untuk memperkuat lapisan keamanan akses ke sistem.
  1. Pelatihan Karyawan:
  • Kesadaran Keamanan: Memberikan pelatihan rutin kepada karyawan mengenai praktik terbaik keamanan, termasuk cara mengenali ancaman seperti phishing.
  1. Pembaruan Sistem:
  • Patch dan Update: Memastikan semua perangkat lunak diperbarui secara rutin dengan patch keamanan terbaru untuk menutup celah kerentanan.
  1. Strategi Backup yang Efektif:
  • Backup Berkala: Melakukan backup secara rutin sesuai kebutuhan bisnis.
  • Backup Offsite: Menyimpan salinan backup di lokasi fisik yang berbeda untuk mengurangi risiko kehilangan data akibat bencana lokal.

Penanganan Saat Terjadi Pembobolan Data

Selain pencegahan, perusahaan juga harus siap dengan rencana tanggap darurat jika terjadi pembobolan data. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil:
  1. Identifikasi dan Isolasi Insiden:
  • Deteksi: Segera identifikasi sumber kebocoran menggunakan alat deteksi intrusi dan analisis log sistem.
  • Isolasi: Memutuskan koneksi sistem yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
  1. Pemberitahuan dan Pelaporan:
  • Pemberitahuan Internal: Menginformasikan insiden kepada tim internal dan pemangku kepentingan untuk koordinasi tindakan darurat.
  • Pelaporan kepada Otoritas: Melaporkan insiden kepada pihak berwenang sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti badan perlindungan data atau kepolisian.
  1. Investigasi dan Analisis:
  • Forensik Digital: Melakukan analisis forensik untuk menentukan sumber serangan, data yang terkena dampak, dan langkah-langkah pemulihan.
  • Penyelidikan Keamanan: Mengkaji ulang kebijakan keamanan dan menutup celah yang memungkinkan terjadinya pembobolan.
  1. Pemulihan Data:
  • Restorasi dari Backup: Menggunakan backup untuk memulihkan data yang hilang atau rusak.
  • Verifikasi Data: Memastikan data yang dipulihkan bebas dari kompromi atau infeksi lebih lanjut.
  1. Komunikasi dan Tindak Lanjut:
  • Komunikasi dengan Pelanggan: Jika data pelanggan terpengaruh, lakukan komunikasi transparan dan berikan dukungan yang diperlukan.
  • Penyesuaian Kebijakan: Perbarui kebijakan keamanan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Backup data dan pencegahan pembobolan data adalah komponen penting dari strategi keamanan informasi perusahaan. Melakukan backup data secara teratur, menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif, dan memiliki rencana penanganan insiden yang baik akan membantu perusahaan melindungi aset berharga mereka dan memastikan kelangsungan bisnis dalam menghadapi ancaman dunia maya.

Keamanan data adalah tanggung jawab kolektif yang memerlukan perhatian dan tindakan proaktif dari semua pihak di dalam perusahaan.

Penulis

Galeh Adien Nugroho

Email: galeh@indonesiare.co.id