12 August 2025 96
Reasuransi Jiwa

Tahukah Kamu Tentang Asuransi Hewan Peliharaan?

Hewan Peliharaan, Keluarga, dan... Asuransi?!

Anabul dan babu, begitulah perkembangan hubungan antara manusia dan hewan pelihara. Namun bagaimanapun sebutannya, hewan adalah anggota penting keluarga. Baik itu anjing yang loyal, kucing yang tidak bisa diatur, kelinci yang lembut, ataupun reptil yang anteng.

Beberapa tahun terakhir, kepemilikan hewan pelihara meningkat pesat di kalangan masyarakat. Hal ini mempengaruhi bagaimana cara kita merawat anabul (atau anasik) kita. Pemeliharaan hewan tidak lagi hanya sebatas ke rumah sakit dan beli mainan, namun kini banyak layanan seputar spa hewan, makanan premium, dan asuransi hewan.

Memangnya iya, ada asuransi untuk hewan? Tentu jawabannya iya, ada asuransi untuk hewan. Ah tapi apa iya, sudah ada di Indonesia? Oh tentu, Indonesia tidak tertinggal dalam dunia hewan kesayangan! Lagipula, dengan meningkatnya perhatian dari pawparents terkait kesehatan anabul (dan anasik), meningkat juga biaya tagihan dokter hewan. Biaya pengecekan yang cukup tinggi menjadi salah satu hambatan bagi beberapa pawparents, sehingga dibutuhkan akses keringanan biaya dengan menggunakan asuransi hewan peliharaan.

Asuransi hewan peliharaan menjadi suatu keharusan bagi banyak pawparents yang bertanggung jawab. Melalui asuransi ini, pawparents dapat terhindar dari tagihan dokter hewan yang bisa mengoleksi banyak nol. Hayoo siapa yang sudah terbelalak melihat tagihan dokter hewan? Selain itu, pawparents juga tidak perlu khawatir mengenai biaya lagi ketika melakukan pengecekan rutin anabul ke dokter hewan dan fokus agar hewan peliharaan kita tetap sehat, bahagia dan terus aktif bermain. Jadi, apakah sudah tertarik dengan pembahasan asuransi hewan peliharaan ini? Mau tau lebih jauh bagaimana peran reasuransi? Mari kita bahas lebih jauh lagi!

Kenapa Asuransi Hewan Peliharaan?
 
Sebagaimana yang telah dijelaskan, salah satu kegunaan asuransi hewan peliharaan adalah untuk menunjang biaya kontrol rutin kesehatan anabul. Setiap hewan peliharaan memiliki kondisi dan ketahanan kesehatan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, saat ini semakin banyak orang yang mengadopsi hewan peliharaan di rumah mereka, yang dipengaruhi dari perubahan gaya hidup, kesepian dan kesehatan mental.

Hal ini juga didukung oleh data di Amerika Serikat dan Eropa, dimana menunjukkan persentase yang signifikan dari 82 juta keluarga yang memiliki hewan peliharaan dirumah. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat mencerminkan ikatan yang semakin erat antara manusia dan hewan (Survei Pemilik Hewan Peliharaan Nasional APPA 2024).

Namun demikian, tentunya biaya dokter hewan yang semakin meningkat juga harus ditanggung oleh keluarga tersebut. Kenaikan biaya ini dipengaruhi oleh beberapa hal, dari kemajuan ilmu dan pengetahuan yang diterapkan, teknologi yang digunakan dan lainnya. Pemilik hewan tentunya berfikir bagaimana dalam meringankan tanggungan biaya tersebut tanpa menurunkan standar dan kualitas perawatan hewan peliharaan mereka. Tentunya jawabannya merujuk kembali kepada Asuransi Hewan Peliharaan. Asuransi ini juga mencakup polis yang komprehensif, yaitu meliputi kecelakaan, penyakit, operasi, dan bahkan perawatan rutin. Selain itu, target dari asuransi ini juga untuk menciptakan kesehatan anabul yang terus terjaga dan meningkatkan ikatan emosional serta harmonis antara pemilik dengan hewan peliharaan.
 
Asuransi Hewan Peliharaan Termasuk Asuransi Apa, sih?
 
Hal yang menarik lagi, asuransi hewan peliharaan itu sebenarnya tidak termasuk dalam payung "asuransi kesehatan" di luar negeri. Aneh, bukan? Sebaliknya, itu merupakan bagian dari sesuatu yang disebut asuransi properti dan casualty (P&C)[3]. Wah istilah baru nih! Yuk kita bahas!

Secara definisi, terdapat perbedaan antara asuransi properti dengan asuransi casualty. Asuransi properti mungkin terdengar mengejutkan bagi sebagian orang, akan tetapi dari sudut pandang asuransi, hewan peliharaan dianggap sebagai harta pribadi. Ibaratnya, sama seperti asuransi pemilik rumah, yang mencakup kerusakan atau pencurian sedangkan untuk asuransi hewan peliharaan mencakup biaya perawatan dan pemeliharaan hewan peliharaan. Lalu bagaimana dengan asuransi casualty? Asuransi casualty pada hewan peliharaan merupakan jenis asuransi yang memberikan perlindungan terhadap tanggung jawab hukum pemilik hewan jika hewan peliharaannya menyebabkan cedera pada orang lain atau merusak properti pihak ketiga.
 
Kenapa Butuh Asuransi Properti dan Casualty?
 
Sebagaimana yang telah dijelaskan, hewan peliharaan memiliki nilai yang tinggi dan merupakan aset berharga. Namun, selama masa pemeliharaan ada beberapa kondisi yang perlu diantisipasi dengan menggunakan asuransi properti dan casualty, guna dalam melindungi pemilik dari kerugian. Adapun kondisi yang dapat diklaim dengan menggunakan asuransi properti ialah:
  1. Cedera atau kematian akibat kecelakaan
  2. Pencurian atau kehilangan hewan
  3. Kerusakan akibat hewan
Sedangkan, untuk asuransi casualty berfokus pada perlindungan terhadap tuntutan hukum akibat cedera atau kerusakan yang disebabkan oleh hewan peliharaan. Berikut beberapa skenario penting yang dapat diklaim dengan asuransi casualty:
  1. Hewan yang menyerang atau melukai orang lain (seperti gigitan, cakaran, dan lainnya)
  2. Kecelakaan lalu lintas akibat hewan: hewan yang lepas dan menyebabkan kecelakaan
  3. Kerusakan pada properti orang lain (seperti merusak area perkarang rumah, kebun, dan lainnya).
 Perbedaan dari Asuransi Kesehatan Manusia
 
Berbicara mengenai perbedaan antara asuransi hewan peliharaan dengan asuransi kesehatan manusia, terletak pada cakupan proses klaim dan regulasi. Lalu, asuransi hewan peliharaan juga bersifat sukarela, tidak seperti asuransi kesehatan manusia yang diwajibkan di beberapa negara.

Tidak seperti asuransi kesehatan manusia, yang mungkin diwajibkan di banyak negara, asuransi hewan peliharaan sepenuhnya bersifat sukarela. Dalam asuransi hewan, pemilik harus membayar deductible dan co-pay sebelum mendapat pertanggungan. Nah apa sih deductible dan co-pay ini? Yuk kita bahas lebih lanjut!
 
Deductible merupakan jumlah biaya yang harus dibayar sendiri oleh pemilik polis sebelum asuransi mulai menanggung biaya perawatan. Sebagian besar rencana asuransi hewan peliharaan juga menerapkan bahwa pemegang polis harus membayar potongan terlebih dahulu sebelum pertanggungan berlaku, sehingga seringkali melibatkan co-pay. Co-pay (co-payment) merupakan persentase biaya yang masih harus dibayar oleh pemegang polis setelah deductible terpenuhi. Contoh kasusnya adalah, ketika polis menetapkan co-pay 20%, dan setelah deductible biaya yang tersisa adalah RP 4.000.000, pemilik harus membayar Rp 800.000, sementara asuransi menanggung sisanya yaitu RP 3.200.000.
 
Lalu bagaimana dengan kondisi jika hewan peliharaan sudah memiliki penyakit/kondisi kesehatan sebelum polis membeli asuransi? Kondisi ini disebut sebagai Pre-Existing. Kasus ini mirip dengan asuransi P&C, yang mengecualikan pertanggungan resiko yang sudah diketahui, sehingga asuransi hewan peliharaan juga tidak memberikan pertanggungan untuk kondisi pre-existing medis. Contoh kasusnya adalah, jika ada hewan peliharaan yang sudah didiagnosis dengan diabetes sebelum pemiliknya membeli asuransi, maka biaya perawatan diabetes biasanya tidak akan ditanggung oleh asuransi hewan peliharaan. Kasus ini tentunya sangat berbeda jika dibandingkan dengan sistem asuransi kesehatan manusia, dimana masih dapat mencakup kondisi pre-existing ini.
 
Anabul Adalah Keluarga, Tapi Tagihan Dokter Hewan Menggila
 
Yup, betul sekali! Salah satu alasan mengapa terjadi peningkatan penggunaan asuransi hewan peliharaan bukan hanya karena kita mencintai hewan peliharaan kita, melainkan biaya dokter hewan yang terlampau tinggi! Perkembangan teknologi medis yang berkembang pesat juga menjadi salah satu faktor alasan mengapa biaya pengobatan pada hewan semakin tinggi. Contohnya, saat melakukan tes kesehatan menggunakan CT scan pada hamster dan MRI untuk kucing, tentunya akan menghasilkan tagihan biaya yang cukup tinggi. Lain kata–ada harga, ada kualitas.
 
Di AS, premi asuransi hewan peliharaan rata-rata untuk anjing berkisar sekitar $676 per tahun, sedangkan untuk kucing sekitar $383. Realitanya, harga segini sama saja seperti membeli beberapa gelas kopi di cafe viral setiap bulannya hanya untuk memastikan anabulmu bisa mendapatkan perawatan kesehatan yang layak. Harga tersebut tentunya sangat mencekik bukan? Belum lagi jika mengingat kunjungan dokter hewan yang dapat dengan mudahnya menelan biaya yang cukup tinggi pula hingga jutaan. Hal ini yang mendorong tingginya harga pengobatan hewan.
 
Semakin banyak pawparent yang memilih untuk memiliki asuransi hewan peliharaan, sehingga pasar AS mencapai $3,9 miliar dalam premi asuransi hewan peliharaan pada tahun 2023 [6].
 
Cerita yang sama terjadi juga di Eropa, di Inggris sekitar 9% hewan peliharaan diasuransikan, dengan perusahaan seperti Petplan dan Direct Line memimpin pasar[7]. Sementara itu, di Swedia—di mana kepemilikan hewan peliharaan pada dasarnya adalah hobi nasional—hampir 40% hewan peliharaan memiliki asuransi![8].
 
Sementara Itu, Di Asia Tenggara...

Oke, mari kita bicara tentang Asia Tenggara, di mana asuransi hewan peliharaan baru saja mulai naik daun. Meskipun kepemilikan hewan peliharaan tumbuh pesat, asuransi hewan peliharaan belum dikenal luas.

Misalnya di Indonesia, merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara, dan kepemilikan hewan peliharaan telah meningkat pesat baru-baru ini, terutama di kalangan kelas menengah. Rata-rata pengeluaran masyarakat Indonesia untuk kucing dan anjingnya masing-masing mencapai Rp. 1.407.006 dan Rp. 1.362.514 seperti dikutip majalah Fortune Indonesia[9]. Orang-orang di sini mencintai hewan peliharaan mereka sama seperti di tempat lain, tetapi gagasan untuk mengasuransikannya masih cukup baru.

Saat ini, tidak ada undang-undang yang mengatur tentang asuransi hewan peliharaan di Indonesia, sehingga sebagian besar polis bersifat informal, dan hanya berdasarkan prinsip-prinsip hukum perjanjian[10]. Hal ini menyisakan banyak ruang untuk tumbuh, tetapi juga banyak ketidakpastian bagi pemilik hewan peliharaan dan perusahaan asuransi.

Berita baiknya? Seiring dengan urbanisasi dan pendapatan disposabel yang meningkat, terutama di kalangan millennial (yang mendorong kepemilikan hewan peliharaan), permintaan untuk asuransi hewan peliharaan kemungkinan akan mengikuti. Ini hanya masalah waktu sebelum asuransi hewan peliharaan di Jakarta menjadi sama umumnya seperti di New York atau London.
  
Tapi Tunggu, Jadi Apa Hubungannya Dengan Reasuransi?

Di sinilah reasuransi datang untuk membantu. Anggap saja sebagai jaring pengaman di balik layar. Seiring dengan pertumbuhan industri asuransi hewan peliharaan, terutama di pasar yang lebih baru seperti Asia Tenggara, reasuransi akan menjadi game-changer. Perusahaan asuransi membutuhkan dukungan finansial untuk mengambil risiko di wilayah yang tidak dikenal (seperti menawarkan asuransi hewan peliharaan pada negara-negara yang di mana hal itu belum pernah dilakukan sebelumnya). Saat ini Indonesia Re membantu berbagai perusahaan asuransi di  Indonesia melakukan hal tersebut.

Reasuransi memungkinkan perusahaan asuransi untuk berkembang, menjangkau lebih banyak pelanggan, dan mengembangkan produk baru tanpa khawatir bisnis mereka terganggu oleh lonjakan klaim. Dengan kata lain, reasuransi adalah resep rahasia yang membantu industri asuransi hewan peliharaan terus tumbuh—dan menjaga hewan peliharaanmu tetap terlindungi.

Masa Depan Asuransi Hewan Peliharaan dan Reasuransi
 
Pasar asuransi hewan peliharaan tengah berkembang pesat di AS dan Eropa, namun pertumbuhan yang signifikan justru terjadi di kawasan seperti Asia Tenggara. Di negara seperti Indonesia, peluangnya masih sangat terbuka. Seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang mengadopsi hewan peliharaan dan menganggapnya sebagai bagian dari keluarga, permintaan terhadap asuransi hewan peliharaan diperkirakan akan terus meningkat. Di balik sistem ini, perusahaan reasuransi berperan penting dalam memastikan kelangsungan dan kestabilan ekosistem asuransi hewan peliharaan.
 
Dengan reasuransi sebagai jaring pengaman, perusahaan asuransi hewan peliharaan dapat berkembang dan menjangkau lebih banyak paw parents di seluruh dunia. Baik kamu pemilik anjing di California maupun pecinta kucing di Jakarta, asuransi hewan peliharaan kini menjadi bagian penting dalam kepemilikan hewan yang bertanggung jawab. Jadi, sudahkah kamu mengenal lebih jauh tentang asuransi hewan peliharaan?

Penulis

Ardella Maharani, S,Aktr.

Email: ardella@indonesiare.co.id