08 July 2025 19
Berita

Dorong Pemahaman Lebih Soal Asuransi Lingkungan Hidup, Indonesia Re Gelar iLearn Thematic Webinar Perusahaan BUMN, Indonesia Re melalui Indonesia Re Institute menyelenggarakan iLearn Thematic Webinar bertajuk “Beyond Greenwashing: How Environmental Insurance Can Truly Drive Sustainability”.

6862e01351b64-perusahaan-bumn-indonesia-re_665_374

Perusahaan BUMN, Indonesia Re. Sumber : Istimewa


Jakarta, tvOnenews.com - Perusahaan BUMN, Indonesia Re melalui Indonesia Re Institute menyelenggarakan iLearn Thematic Webinar bertajuk “Beyond Greenwashing: How Environmental Insurance Can Truly Drive Sustainability”.
 
Acara itu digelar bertujuan mendorong pemahaman lebih terkait Asuransi Lingkungan Hidup (ALH).
 
Hal itu, mengingat, saat ini kesadaran pelaku industri terhadap pentingnya ALH masih tergolong rendah.
 
Adapun acara tersebut menghadirkan para pemangku kepentingan dari sektor perasuransian, pemerintahan, organisasi lingkungan, hingga lembaga pelaporan keberlanjutan.
 
Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Yanuar Walid menyebut betapa pentingnya transparansi dan tanggung jawab sosial-lingkungan dalam membangun kepercayaan publik terhadap sektor keuangan.
 
Menurutnya, pelaporan keberlanjutan saat ini bukan lagi sekadar kewajiban kepatuhan, tetapi menjadi strategi utama membangun kepercayaan.  "Di tengah maraknya praktik greenwashing, validasi data dan instrumen seperti ALH menjadi penting," kata Robbi dalam keterangannya, dikutip Senin (30/6).

Kepala Divisi TJSL & ESG Indonesia Re, Mardian Adhitya mengatakan, pihaknya telah ikut mengembangkan produk-produk inovatif, seperti asuransi parametrik untuk bencana, mendukung taksonomi hijau OJK, serta program-program edukasi dan efisiensi energi.
 
"Industri asuransi punya posisi unik sebagai penyaring risiko dan verifikator keberlanjutan. ALH bisa menjadi jembatan antara komitmen dan aksi nyata," ujarnya.
 
Sementara itu, Direktur Penghimpunan dan Pengembangan Dana BPDLH, Endah Tri Kurniawati menambahkan, ALH bisa digunakan untuk melindungi aset ekosistem, seperti terumbu karang dan sektor pertanian melalui skema asuransi parametrik. 
 
"Tantangan utama bukan hanya siapa yang membayar premi, tapi bagaimana memastikan dana klaim digunakan secara akuntabel untuk restorasi," ujarnya. (dpi)


Reporter : Tim tvonenews.com Editor : Dean Pahrevi