PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan meluncurkan Program Pelatihan Panel Surya untuk Negeri dengan SMK Muhammadiyah 1 Jakarta.
Program ini menjadi wujud nyata dukungan Indonesia Re terhadap agenda transisi energi bersih yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo dalam arahannya menegaskan pentingnya percepatan menuju swasembada energi berbasis sumber daya nasional yang bersih dan efisien. Menurut Presiden, energi surya akan menjadi salah satu kunci kemandirian energi di seluruh penjuru Tanah Air.
Dalam mendukung harapan besar tersebut, Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Yanuar Walid, menegaskan komitmen perusahaan untuk berperan aktif dalam mendukung agenda transisi energi nasional.
Ia menekankan bahwa Indonesia Re, sebagai BUMN reasuransi, tidak hanya berfokus pada kinerja bisnis, tetapi juga mengemban tanggung jawab sosial untuk masyarakat.
“Program ini tidak hanya mendukung pengembangan energi terbarukan, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar memiliki keterampilan yang relevan di era transisi energi. Kami ingin melahirkan teknisi-teknisi handal yang memahami teknologi panel surya, dan proses itu harus dimulai dari sekolah,” ujar Robbi.
Program ini juga menghadirkan demonstrasi langsung sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lingkungan sekolah agar siswa dapat memahami penerapan teknologi energi bersih secara nyata.
Inisiatif ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dengan memanfaatkan panel surya, sekaligus menghemat biaya listrik per bulan di SMK.
Selain itu, program ini ditargetkan mencetak lebih dari 200 teknisi PLTS tersertifikasi pada 2030 dan dapat menciptakan energi terbarukan dari daya alam yang dapat diperbarui secara alami dan berkelanjutan.
Panel surya yang dipasang akan menghasilkan listrik untuk berbagai kebutuhan operasional sekolah, termasuk potensi pemanfaatan bagi kendaraan listrik di masa depan.
Dengan demikian, program ini bukan hanya berkontribusi pada penurunan emisi karbon hingga ±12 ton CO? per tahun, tetapi juga menjadi langkah strategis menyiapkan generasi muda menghadapi era transisi energi.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Jakarta, Febriantoni menyampaikan antusiasmenya terhadap pengembangan energi terbarukan di lingkungan sekolah. Dengan dukungan Indonesia Re kini SMK Muhammadiyah 1 memiliki kapasitas panel surya hingga 5.000 watt yang dipasang di area rooftop sekolah.
“Dengan adanya pengembangan panel surya ini, kami semakin termotivasi untuk memanfaatkan energi terbarukan. Sekolah kami sebelumnya sudah mencoba panel surya versi kecil dan bahkan sempat kami ikut sertakan dalam expo tingkat nasional. Kami juga sudah memanfaatkannya di pos keamanan sekolah, di mana lampunya menggunakan baterai tenaga surya,” ungkap Febriantoni.
Indonesia Re juga meresmikan fasilitas wall charger untuk kendaraan listrik di lingkungan kantor Indonesia Re.
Fasilitas ini menjadi langkah nyata perusahaan dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik yang sedang digencarkan pemerintah, sekaligus mengurangi emisi karbon dari aktivitas operasional perusahaan.
Kehadiran wall charger diharapkan dapat mendorong karyawan dan mitra perusahaan untuk mulai beralih menggunakan kendaraan listrik, sehingga mendukung target pengurangan emisi dan transisi menuju energi bersih.
Dengan serangkaian inisiatif ini, Indonesia Re menegaskan posisinya sebagai BUMN reasuransi yang berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan dan transisi energi nasional.
Indonesia Re percaya, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan sekolah akan menciptakan ekosistem energi terbarukan yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus menyiapkan generasi muda yang siap berperan aktif dalam mewujudkan target net zero emission Indonesia.