Berita
Indonesia Re Tingkatkan Kualitas Kesehatan Portofolio
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat memberikan sambutan kepada peserta Indonesia Re Treaty Forum 2023 in collaboratin with AON.
JAKARTA, investor.id – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re sebagai
treaty leader terus mempertahankan dan mengembangkan hubungan bisnis yang telah terjalin dengan baik bersama mitra persusahaan asuransi pemberi sesi (
ceding companies). Kali ini, Indonesia Re menyelenggarakan
Indonesia Re Treaty Forum 2023 bersama dengan AON Reinsurance Solution.
Acara yang berlangsungn di Bali tersebut merupakan salah satu wujud komitmen Indonesia Re dalam menjadi
center of knowledge di industri perasuransian, serta menyediakan platform untuk berbagi informasi dan
insight, khususnya di lini asuransi umum.
Indonesia Re Treaty Forum 2023 terbagi dalam tiga sesi diskusi, dengan menghadirkan pembicara Christopher Lee,
Global Expertise AXA XL, yang berdiskusi tentang ‘
Navigating the Rising Tides of Inflation and Its Effect on Pricing, Claims and Profitability’. Kemudian, Musa Adlan,
Head of South East Asia AON Reinsurance Solutions yang membahas soal ‘
Market Update & Transformative Trend’ dan Widyo Primastowo,
Client Market & Treaty Division Head Indonesia Re dengan topik bahasan terkait ‘
Treaty Renewal 2024: Concerns & Challenges’.
Acara
Treaty Forum 2023 ini mengundang sejumlah peserta dari 39 perusahaan asuransi, yang mencakup direktur teknik, direktur operasional, serta kepala divisi
treaty/reasuransi dari mitra bisnis utama, dimana Indonesia Re telah dipercaya sebagai
treaty leader.
“Secara
global macroeconomic,
rate inflasi tinggi terjadi di mayoritas negara di dunia. Hal ini mempengaruhi industri asuransi dan reasuransi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di industri perasuransian, secara umum inflasi mendorong naiknya biaya klaim yang terjadi di berbagai lini usaha asuransi,” kata Delil Khairat, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2023).
Menurut dia, melalui
Indonesia Re Treaty Forum 2023,
ceding companies dapat mengetahui beberapa aspek yang mempengaruhi industri asuransi umum, yang mencakup inflasi, tren ekonomi,
transformative trend, serta
concerns dan
strategic plan Indonesia Re pada area treaty sehingga dapat me-
manage ekspektasi dalam mempersiapkan
renewal Treaty 2024.
Delil juga mengungkapkan pandangannya dalam melihat kondisi pasar (re)asuransi global maupun domestik yang masih
hardening. Pada dasarnya, Indonesia Re masih akan tetap melanjutkan kebijakan yang sama dengan tahun lalu, yaitu fokus pada perbaikan struktur
treaty dan perbaikan
pricing serta pengendalian
hidden accummulation.
Namun, pada
renewal 2024, Indonesia Re juga akan menaruh fokus lebih pada beberapa hal seperti
review yang lebih dalam mengenai
terms and conditions Treaty, penggunaan
limit of liability, penetapan definisi
one risk, dan lain sebagainya.
Langkah dan kebijakan yang nantinya akan diambil oleh Indonesia Re tentu dengan tujuan akhir untuk menyehatkan industri perasuransian nasional, yang pada akhirnya akan menguntungkan para pelaku industri dengan mengutamakan transparansi. Maka dari itu, Indonesia Re mengajak
cedant untuk kembali me-
review portofolionya untuk memastikan kualitas portfolio yang dikelola masing-masing ceding.
“Kebjakan-kebijakan kami dibuat untuk meningkatkan kualitas portofolio yang dikelola oleh Indonesia Re, yang akan berujung pada performa finansial yang baik. Sehingga para
cedant dapat memiliki
back up reasuransi dengan kualitas
security yang baik dan sehat,” ujar Delil.
Selain itu, dengan adanya
Treaty Forum 2023,
ceding companies dapat mengetahui
concerns dan
strategic plan Indonesia Re, sehingga dapat menyusun sejak awal rancangan dan rencana anggaran tahun 2024 yang diharapkan sejalan dan mendapatkan dukungan reasuradur, sehingga dapat menjadi lebih tepat dalam menetapkan sasaran dan strategi ke depan.
Editor:
Jauhari Mahardhika (
jauhari@investor.co.id)