Gambar 1 Gempa Bulungan 11 Juni 2019
Mungkin banyak yang belum menyadari bahwa pada tanggal 11 Juni 2019 terjadi gempa di Bulungan, Kalimantan Utara dengan magnitudo 4.7. Gempa ini dilaporkan menyebabkan kerusakan berskala MMI II-III di Tanjung Selor, Ibukota Kalimantan Utara. Skala kekuatan MMI merupakan skala guncangan gempa yang dirasakan di daerah tertentu. Gambaran skala kekuatan MMI dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Gambaran skala kekuatan MMI
Pertanyaan besarnya adalah: “Kalimantan kok bisa terkena gempa? Dengan magnitudo diatas 4.5 pula?” Memang berdasarkan skala intensitas (MMI), kerusakan yang terjadi tidak seberapa. Namun bukanlah suatu ketidakmungkinan akan terjadi dampak yang lebih besar di masa yang akan datang, apabila banyak gedung tinggi yang didirikan di daerah tersebut.
Kalimantan yang selalu digadang-gadang memiliki daerah yang tidak rawan gempa serta jauh dari ring of fire, menjadikan salah satu faktor ibukota negara akan diisukan berpindah ke salah satu kota di pulau tersebut. Maka dari itu kembali lagi ke pertanyaan awal, “Kalimantan kok bisa terkena gempa?”
Gambar 3 Historikal gempa bumi Indonesia 1964-2000
Secara historis Gambar 3 dapat memperlihatkan bahwa gempa bumi banyak terjadi di daerah Sumatera-Jawa lalu memanjang kearah Filipina. Seperti yang sudah umum diketahui bahwa hal ini notabene disebabkan oleh jalur subduksi lempeng yang sangat panjang di barat Sumatera/selatan Jawa. Kalimantan secara sekilas memang sedikit menyimpan masa lalu kegempaan, tapi apakah benar-benar bebas dari gempa besar dan patahan?
Gambar 4 Patahan yang terdapat di Pulau Kalimantan
Jika dilihat lebih dalam, Gambar 4 menunjukkan bahwa Kalimantan memiliki banyak sekali patahan. Dapat terlihat jelas bahwa jalur patahan ini panjang dan melintas di wilayah Pulau Kalimantan. Terlepas apakah patahan ini aktif atau tidak, yang pasti setiap patahan pasti pernah mengalami tekanan dan berkemungkinan masih menyimpan “tenaga” yang bisa saja terakumulasi. Melihat dari patahan Kalimantan yang ternyata tidak sedikit, bagaimana dengan data historis kegempaannya?
Dari Tabel 1 dapat dilihat ternyata pada 5 tahun terakhir Kalimantan tak luput dari gempa besar dan salah satunya memiliki magnitudo diatas 6. Meskipun memiliki gempa besar yang lebih “sepi” dibanding di Pulau Jawa atau Sumatera, namun tidak sepenuhnya Kalimantan bebas dari ancaman gempa, terlebih masih adanya gempa-gempa yang berskala kecil seperti yang terjadi pada 11 Juni lalu.
Tabel 1 Gempa M>5 di Kalimantan pada 5 tahun terakhir
Dari tulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa kurang tepat jika orang menyebut “Kalimantan adalah daerah yang tidak rawan gempa di Indonesia”, mungkin lebih baik disebut “Kalimantan adalah daerah yang relatif tidak rawan gempa di Indonesia”. Penyebutan ini saya rasa lebih tepat karena bisa dilihat sendiri bahwa Kalimantan pun tidak sepenuhnya bebas dari gempa yang selalu mengintai.
Lagipula penyebutan ini dirasa bisa berdampak agar tetap tidak mengesampingkan awareness kita terhadap bencana gempa di Kalimantan.
“the key to surviving a disaster is to be alert to a disaster”
Referensi
Hall, et al. 2008. The Geology of Mount Kinabalu. p.6.
Wang, et al.2016.Geological Journal SI. p. 464-489.
********