02 July 2021
1855
Berita
Pasar Terus Berubah, BUMN Harus Mengakselerasikan Transformasi
Jakarta (ANTARA) -- Perubahan yang terjadi pada pasar Industri asuransi yang begitu cepat menjadi tantangan tersendiri bagi BUMN Asuransi guna mengakselerasi transformasi salah satunya bergerak cepat untuk menilai kemampuan analitik data.
Direktur Pengembangan Manajemen Risiko dan Kepatuhan Indonesia Re, Puteri Eka Sukmawati menjelaskan, setiap perusahaan harus bergerak cepat untuk menilai kemampuan analitik datanya dan memetakan arah transformasi ke perusahaan berbasis data. Pasalnya, hal tersebut adalah bagian penting untuk menjadi lebih responsif terhadap perilaku pelanggan dan peluang pasar, dan lebih gesit mengingat sifat teknologi dan pasar yang berubah dengan cepat.
"Perkembangan data di masa sekarang dinilai sangat penting dimana Big Data menjadi backbone untuk menganalisa guna bisnis strategis yang lebih baik," ujar Eka dalam diskusi panel yang bertema "Data Driven Enterprise" pada acara peresmian Indonesia Insurance and Pension Fund Learning Institute (IIPFLI) dan Indonesia Insurance and Pension Fund Research Institute (IIPFRI), Rabu.
Peran big data dalam dunia bisnis ini adalah untuk memahami kondisi pasar. Kondisi pasar akan mudah berubah sewaktu-waktu sehingga dengan big data ini diharapkan mampu melihat perubahan tren pasar dengan cepat. Hal yang membuat tren pasar ini berubah dikarenakan perilaku pembelian konsumen yang berubah.
Big data memainkan peran penting bagi dunia usaha untuk memahami kondisi pasar yang selalu berubah akibat perilaku konsumen yang juga terus berubah-ubah.
Eka melanjutkan, saat ini, data dinilai sangat berharga. Bahkan, tak ayal data diibaratkan sebagai 'new oil' atau bahkan malah lebih berharga dari minyak.
"Meskipun demikian, masih banyak data yang tersedia sifatnya sama seperti minyak mentah dimana data tersebut belum lengkap dan kurang akurat, maka sebuah data baru bisa disebut sebagai new oil apabila data tersebut sudah melalui proses yang dinamakan proses data analitik guna menjadikan data tersebut menjadi lebih akurat," tukasnya.
Dalam acara ini, Kementerian BUMN meresmikan pembentukan institut pembelajaran dan riset (learning and research institute/LRI) Indonesia Insurance and Pension Fund Learning Institute (IIPFLI) dan Indonesia Insurance and Pension Fund Research Institute (IIPFRI).
Lembaga ini terdiri dari Indonesia Financial Group (IFG), PT Taspen (Persero), PT ASABRI, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re. Selain IIPFRI dan IIPFLI, Kementerian BUMN juga membentuk 11 klaster lainnya.