18 March 2019 6297
Accounting & Finance

What is Asset Class? Mengenal Beberapa Kelas Aset Investasi di Indonesia

Dalam berinvestasi, tentu kita sebagai investor individu dihadapkan kepada berbagai pilihan aset investasi. Dalam dunia finance pilihan investasi ini diklasifikasikan dalam beberapa kelas. Masing – masing kelas memiliki karakter yang berbeda - beda. Oleh karena itu, pemilihan kelas asset merupakan hal yang krusial bagi investor dalam berinvestasi sehingga hasil investasi menjadi maksimal sesuai dengan kebutuhan investasi. Berikut ini adalah beberapa kelas asset yang ada di pasar keuangan Indonesia:
1.  Pasar Uang
Kelas asset pasar uang merupakan kelas asset yang paling likuid. Hal ini berarti apabila kita memiliki instrumen investasi pada pasar uang, kita dapat dengan mudah mencairkan/menggunakan nilai investasi kita untuk melakukan kegiatan konsumsi. Secara umum, instrument investasi pada pasar uang memiliki waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Beberapa instrument yang umum digunakan sebagai sarana investasi adalah :
·     Deposito, adalah simpanan berjangka dalam mata uang lokal atau asing yang memberikan imbal hasil tertentu dalam jangka waktu yang relative pendek (pada umumnya maksimal 1 tahun). Instumen ini memiliki risiko yang relative kecil dibandingkan kelas asset yang lain.
 
Gambar 1. Contoh suku bunga deposito Bank BCA

2.     2. Pasar Obligasi
Obligasi merupakan surat hutang jangka menengah panjang yang diterbitkan oleh korporasi maupun pemerintah (Negara). Penerbit obligasi biasanya akan memberikan kupon sebesar persentase tertentu dari nilai obligasi dan dibayarkan setiap periode tertentu. Obligasi dapat diperjualbelikan/dipindahtangankan baik melalui mekanisme perdagangan di bursa efek (in the counter) maupun di luar bursa (over the counter). Secara umum terdapat dua jenis obligasi yang tersedia di market :
·      Obligasi Pemerintah, yaitu surat hutang yang diterbitkan suatu Negara baik dalam mata uang lokal maupun mata uang asing yang digunakan untuk keperluan belanja Negara. Surat hutang ini dapat berupa obligasi (konvensional) dan sukuk (syariah). Surat hutang pemerintah selain ditawarkan kepada nasabah institusi, juga ditawarkan kepada nasabah perorangan. Pada umumnya, nasabah perorangan dapat membeli surat hutang pemerintah pada bank BUMN atau bank umum yang ditunjuk sebagai agen penjual.
·    Obligasi Korporasi, sesuai dengan namanya, surat hutang ini diterbitkan oleh perusahaan baik milik Negara (BUMN) maupun swasta. Biasanya obligasi korporasi menawarkan kupon yang lebih tinggi dari obligasi pemerintah. Tingkat kupon ini pada umumnya berbanding terbalik dengan rating perusahaan penerbit. Semakin tinggi rating yang dimiliki suatu perusahaan, kupon yang ditawarkan biasanya relatif lebih rendah dari kupon obligasi dari perusahaan yang memiliki rating yang kurang bagus. Namun, pada umumnya kupon yang ditawarkan oleh korporasi lebih besar dari kupon yang ditawarkan oleh obligasi pemerintah. Selain surat hutang konvensional (obligasi), tersedia juga surat hutang berbasis syariah (sukuk) yang diterbitkan oleh korporasi.
 
Gambar 2. Cash-flow pada instrument Obligasi.

   
3.   3. Pasar Ekuitas
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan/entitas bisnis. Pembelian saham dapat dilakukan berbagai cara, namun pada umumnya investor individu melakukan pembelian saham atas perusahaan yang sudah go public melalui mekanisme perdaganga di bursa efek. Saham merupakan kelas asset yang yang memiliki karakter risiko relatif paling tinggi dibandingkan dengan kelas asset lainnya. Pembelian saham pada pasar primer artinya kita melakukan pembelian saham pada saat suatu perusahaan melakukan initial public offering(IPO), sedangkan pembelian pada pasar sekunder artinya kita melakukan pembelian saham melalui bursa efek. Pada umumnya, apabila dilihat secara historis, instrumen saham memberikan tingkat imbal hasil yang jauh lebih tinggi dari instrumen lain seperti deposito dan obligasi. Oleh karena itu, saham merupakan instrumen yang menarik bagi para investor terutama investor individu.
 

Gambar 3. Serfikat saham McDonalds Corporation

4. Komoditas
Komoditas merupakan kelas asset yang memiliki karakter risiko moderat tinggi karena karakteristiknya yang bersifat sensitif terhadap jumlah suplai. Emas dan Minyak adalah contoh dari banyak komoditas yang diperdagangkan di market. Di Indonesia, emas/logam mulia diminati oleh para investor terutama investor individu karena nilai emas yang dianggap inflation-hedge atau mengikuti pergerakan inflasi. Pada umumnya, emas berbentuk batang dan bersertifikasi, digunakan sebagai salah satu instrumen investasi. Di sisi lain, minyak atau kadang disebut juga emas hitam juga menjadi alternatif investasi. Namun, minyak sebagai komoditas lebih sering diperdagangkan dalam short-term daripada long-term. Isu politik yang berubah – ubah serta penerapan clean energy menjadikan komoditas ini memiliki volatilitas yang tinggi. Kendati demikian, kelas asset komoditas mampu menunjukkan performa yang cukup baik pada hampir di setiap periode siklus bisnis.
 

Gambar 4. S&P Goldman Sachs Commodity Index



Sumber Gambar :
https://www.bca.co.id/individu/sarana/kurs-dan-suku-bunga/suku-bunga-simpanan
https://australiangovernmentbonds.gov.au/etbs/coupon-interest-rate-and-yield/
https://auction.archivesinternational.com/U-S-McDonald-s-Corp-IPO-Stock-Certificate_i12935487
https://www.eia.gov/todayinenergy/detail.php?id=34352

Author

Muhamad Yusron Wahyudi, S.E., M.Sc.

Email: yusron@indonesiare.co.id