Sobat Reas.. beberapa waktu lalu kita sudah berkenalan dengan beberapa instrument investasi. Salah satunya adalah obligasi. Untuk mengingatkan kita kembali apa itu obligasi, obligasi adalah surat hutang yang pada umumnya penerbit surat hutang tersebut selain akan membayarkan pokok hutang pada jatuh tempo, juga akan membayarkan kupon satu kali dalam periode tertentu (misal dalam enam bulan atau dalam satu tahun) selama jangka waktu tertentu (tenor).
Nah surat hutang ini memiliki tenor beragam. Ada tenor 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, bahkan 30 tahun. Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia baru – baru ini menerbitkan surat hutang global dengan tenor hingga 50 tahun, lho! Tetapi, ternyata ada juga surat hutang yang memiliki tenor hingga 100 tahun!. Yuk kita lihat beberapa contoh perusahaan yang pernah menerbitkan surat hutang dengan tenor 100 tahun dan untuk apa sih keperluan mereka menerbitkan hutang dengan tenor yang sangat lama tersebut?
1. The Walt Disney Company
The Walt Disney Company atau Disney pada tahun 1993 menerbitkan obligasi dengan kupon 7.55% per tahun dan tenor 100 tahun. Artinya, surat hutang ini akan jatuh tempo pada tahun 2093 atau dengan kata lain, pembeli surat hutang ini akan mendapatkan pokok hutang 100 tahun setelah pembelian (asumsi tidak dijual hingga jatuh tempo). Namun demikian, Disney memberikan ketentuan pada penjualan obligasi ini, yakni Disney dapat membeli kembali surat hutang tersebut kapanpun setelah 30 tahun. Penggunaan hasil penerbitan surat hutang ini antara lain digunakan untuk, namun tidak terbatas pada, pembayaran hutang yang masih outstanding, belanja modal, pengembangan Disney Land dan pembelian kembali secara bertahap saham beredar yang ada di market.
Sumber gambar: https://www.belfastlive.co.uk/news/uk-world-news/disneyland-paris-holidays-boost-french-15491378
|
2. Pemerintah Austria
Baru – baru ini pemerintah Austria menerbitkan obligasi dengan tenor 100 tahun dengan tingkat kupon 0,85%. Tiga tahun sebelumnya, pemerintah Austria melakukan hal yang sama namun dengan tingkat kupon yang lebih tinggi. Di tengah pandemic dan era suku bunga rendah, dapat dijadikan momentum bagi negara – negara dalam mencari pendanaan untuk salah satunya membiayai belanja negara tersebut. Dengan rating AA+ (Bloomberg Composite), obligasi ini diminati para investor terutama dana pension dan asuransi guna selain mendapat imbal hasil yang tetap, juga dalam rangka membiayai kebutuhan arus kas di masa yang akan datang.
Picture source: https://www.britannica.com/place/Austria
|
3. The Coca Cola Company
Perusahaan yang berdiri sejak 1886 ini menerbitkan surat hutang atau obligasi dengan tenor 100 tahun pada tahun 1993, tahun yang sama ketika The Walt Disney Company (TWDC) menerbitkan surat hutang dengan tenor yang serupa. Mirip dengan TWDC, The Coca Cola Company (TCCC) pada prospektusnya menyebutkan bahwa hasil penerbitan surat hutang ini beberapa diantaranya akan digunakan untuk kepentingan umum perusahaan termasuk di dalamnya yaitu pembayaran hutang jangka pendek dan program pembelian kembali saham beredar. Selain itu, perusahaan menyatakan bahwa dana yang tidak langsung digunakan dalam waktu dekat akan di tempatkan pada surat berharga jangka pendek. Seperti yang kita ketahui bersama, TCCC merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki oleh Warren Buffet. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan multinasional yang sudah menjalankan operasionalnya selama lebih dari 100 tahun.
Sumber gambar: https://www.quora.com/In-2013-Coca-Cola-slipped-to-third-place-behind-Apple-and-Google-on-Interbrands-list-of-best-global-brands-How-can-a-company-that-relies-on-sales-of-sugary-drinks-make-a-compelling-case-that-it-also-cares-deeply
|
4. Oxford University
Sebagai universitas tertua di English-speaking world, Universitas Oxford juga pernah menerbitkan surat hutang global pada tahun 2017 yang lalu dengan tenor 100 tahun atau akan jatuh tempo pada tahun 2117 mendatang. Sebagai universitas, pendapatan yang diperoleh, beberapa diantaranya adalah, berasal dari penerimaan mahasiswa baru, dana penelitian & kerjasama, investasi dan donasi. Meskipun demikian, terdapat risiko atas terganggunya pendapatan seperti nilai atau pagu bea masuk yang dapat berubah. Hal ini dikarenakan pihak universitas tidak memegang kendali atas besaran biaya pendidikan melainkan oleh (salah satunya) pemerintah Inggris. Walaupun hutang dengan umur 100 tahun dapat dikategorikan hutang dengan jangka waktu yang ‘lama’ dari biasanya, namun universitas Oxford sendiri telah ada paling tidak sejak tahun abad ke 11. Surat hutang Oxford mendapat rating AAA (Triple A) dari lembaga rating Moody’s.
Sumber gambar: https://scholarshipfellow.com/rhodes-scholarships-at-oxford-university-for-international-students-2020-learn-in-the-uk/
|
5. Federal State of North Rhine-Westphalia, Germany
Tidak hanya pemerintah/negara ataupun perusahaan, pemerintah negara bagian di Jerman juga pernah menerbitkan surat hutang dengan jangka waktu 100 tahun. Negara bagian North Rhine-Westphalia (NRW) menerbitkan surat hutang dengan tenor ‘ultra’ panjang beberapa tahun yang lalu dengan tujuan untuk mendanai program pemerintah negara bagian NRW. Pada tahun 2016, NRW merupakan negara bagian dengan GDP per capita yang nilainya lebih tinggi dari negara swiss. Selain itu, NRW merupakan lokasi 18 kantor pusat dari 50 perusahaan terbesar Jerman seperti diantaranya Bayer, Deutsche Post, dan ThyssenKrup. NRW memiliki rating AA+ yang dilihat dari Bloomberg Composite.
Sumber gambar: https://www.nrw-tourism.com/cities
|
Reference:
https://www.latimes.com/archives/la-xpm-1993-07-22-fi-15802-story.html
https://news.sky.com/story/austrias-100-year-bond-the-bet-of-the-century-12014065
https://www.bourse.lu/programme/Programme-NordRheinWFalen/12771