Kolesterol tinggi yang diturunkan, atau bahasa ilmiahnya Familial Hypercholesterolemia (FH), adalah kelainan autosomal dominan yang menyebabkan peningkatan berat kolesterol total dan kolesterol LDL. FH adalah kondisi yang sangat erat kaitannya dengan risiko tinggi terjadinya Penyakit Arteri Koroner dengan onset dini. Oleh karena itu, kita harus waspada terhadap tanda dan gejala yang mengarah ke FH yang kita temukan pada pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan laboratorium.
Ada berapa tipe sih kondisi Familial Hypercholesterolemia itu?
Familial Hypercholesterolemia terdiri dari tipe homozygous dan heterozygous. FH homozygous terjadi ketika ada mutase genetic pada seseorang yang menyebabkan kondisi FH autosomal dominant. Hal itu berarti, orang tersebut memiliki kesempatan 50% untuk menurunkan kondisi FH kepada anaknya. Jika kedua orang tua anda memiliki kondisi FH, maka jika kondisi tersebut diturunkan kepada anda, maka anda akan memiliki FH homozygous. Sebaliknya, jika hanya salah satu dari orang tua anda memiliki kondisi FH, maka jika kondisi tersebut diturunkan kepada anda, maka anda akan memiliki FH heterozygous.
Apa saja sih gejala dari Familial Hypercholesterolemia?
Familial Hypercholesterolemia bukanlah peningkatan kolesterol yang biasa terjadi. Familial Hypercholesterolemia memiliki beberapa kondisi lain yang mengikuti adanya peningkatan kadar kolesterol.
Berikut adalah beberapa gejala dari Familial Hypercholesterolemia Homozygous:
Penderita Familial Hypercholesterolemia Heterozygous biasanya tidak memiliki gejala yang terkait dengan CHD serta tidak memiliki tendon xanthoma atau arcus corneal. Persamaannya dengan penderita FH Homozygous adalah mereka juga mengalami hypercholesterolemia berat dan memiliki riwayat keluarga dengan onset CAD dini.
Berikut adalah beberapa gejala dari Familial Hypercholesterolemia Heterozygous:
Bagaimana menegakkan diagnosis Familial Hypercholesterolemia?
Diagnosis FH baik homozygous maupun heterozygous ditegakkan berdasarkan temuan peningkatan kadar LDL yang berat. Jika kadar LDL seseorang lebih dari 330 mg/dl, terutama jika dia memiliki xanthoma tendon, maka kemungkinan besar orang tersebut menderita Familial Hypercholesterolemia. Pada orang muda dengan usia kurang dari 20 tahun, jika memiliki kadar LDL lebih dari 200 mg/dl, maka kemungkinan besar orang tersebut menderita Familial Hypercholesterolemia.
Berikut adalah kriteria diagnosa Familial Hypercholesterolemia:
|
Familial Hypercholesterolemia
|
|
|
Homozygous
|
Heterozygous
|
Kadar LDL |
>600 mg/dl |
>250 mg/dl |
Kadar Trigliserida |
Cenderung normal |
Cenderung meningkat |
Diagnosis pasti tentunya ditegakkan tidak sekedar melalui pemeriksaan kadar kolesterol, namun juga dilakukan pemeriksaan genetic dan kromosom.
Kapan seseorang dianjurkan melakukan deteksi Familial Hypercholesterolemia?
European Atherosclerosis Society (EAS) mencetuskan consensus untuk screening kondisi Familial Hypercholesterolemia Heterozygous sebagai berikut:
Apa yang dapat dilakukan untuk mengobati kondisi Familial Hypercholesterolemia?
Tujuan utama dari pengobatan Familial Hypercholesterolemia adalah mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung beserta kondisi cardiovascular lain, seperti penyakit arteri carotid, penyakit arteri perifer, dll.
Berikut adalah pengobatan yang dapat dilakukan untuk kondisi Familial Hypercholesterolemia Homozygous:
Berikut adalah pengobatan yang dapat dilakukan untuk kondisi Familial Hypercholesterolemia Heterozygous:
Berikut adalah target pengobatan Familial Hypercholesterolemia berdasarkan consensus EAS tahun 2013:
Target Kadar LDL (mg/dl)
|
Usia (Tahun)
|
<135 |
8 – 10 |
<100 |
Dewasa |
<70 |
Dewasa dengan riwayat penyakit jantung atau diabetes mellitus |
Bagaimana prognosis bagi penderita Familial Hypercholesterolemia?
Biasanya penderita Familial Hypercholesterolemia Homozygous memiliki prognosis yang kurang baik. Jarang sekali penderita yang mencapai usia lebih dari 30 tahun, kecuali menerima terapi khusus seperti transplantasi hati, LDL apheresis, atau pembedahan/bypass ileum yang semua bertujuan untuk menurunkan kadar LDL.
Penderita FH, baik homozygous maupun heterozygous, memiliki risiko jauh lebih tinggi dibandingkan orang normal untuk terkena penyakit cardiovascular seperti serangan jantung, stroke, penyakit arteri perifer, dll.
*********