Quick Facts for You! Urinary Tract Infection (Infeksi Saluran Kemih)
Bakteri E. coli adalah penyebab dari 80–85% kejadian infeksi saluran kemih (ISK), dan Staphylococcus saprophyticus menjadi penyebab pada 5–10% kejadian.
-
Pada anak, gejala yang mungkin timbul pada kondisi ISK hanyalah demam. Oleh karena gejala yang kurang jelas, ketika anak perempuan berusia kurang dari dua tahun atau anak laki-laki berusia kurang dari satu tahun dan belum disunat mengalami demam, kemungkinan besar dokter akan menyarankan agar dilakukan kultur urin. Pada bayi gejala yang mungkin timbul adalah penurunan nafsu makan, muntah, lebih banyak tidur, atau kulit tampak kuning. Sedangkan pada anak yang lebih besar, dapat timbul gejala inkontinensia (hilangnya kontrol kandung kemih).
-
Gejala ISK juga seringkali tidak tampak pada orang lanjut usia. Gejala yang tampak relatif samar dan hanya tampak sebagai inkontinensia, perubahan keadaan mental, atau kelelahan.
-
Faktor risiko lain dari ISK adalah bawaan dalam keluarga yang dapat dipengaruhi oleh penyakit-penyakit seperti diabetes dan pembesaran prostat.
-
Pada perempuan yang aktif secara seksual, aktivitas seksual adalah penyebab dari 75–90% dari ISK. Istilah "sistitis bulan madu" dipergunakan untuk fenomena ISK yang sering terjadi pada awal pernikahan.
-
Cranberry (jus atau kapsul) dapat mengurangi insiden pada orang yang mengalami ISK berulang.
-
Seseorang wanita yang terkena ISK pada masa muda, sekitar 20% akan mengalami infeksi berulang selama hidupnya. Infeksi saluran kemih muncul empat kali lebih sering pada perempuan dibandingkan laki-laki, tetapi infeksi pada laki-laki seringkali lebih parah daripada wanita, karena bakteri dapat bersembunyi pada jaringan prostat
-
Di Amerika Serikat, ISK merupakan alasan pada hampir tujuh juta kunjungan ke dokter, satu juta kunjungan ke unit gawat darurat, dan seratus ribu rawat inap setiap tahun. Biaya pengobatan ISK ini sangat signifikan, bahkan di Amerika Serikat biaya pengobatan diperkirakan sebesar 1,6 milyar USD setiap tahunnya.
-
ISK pada kehamilan dapat terjadi karena tingkat progesteron yang tinggi meningkatkan risiko berkurangnya tonus otot ureter dan kandung kemih, yang mengakibatkan lebih besarnya kemungkinan refluks, yakni urine mengalir kembali ke ureter di bagian atas dan menuju ginjal.
********