Penyakit Gout adalah penyakit peradangan pada sendi yang menyerang sekitar 4% dari populasi dunia. Kondisi tersebut disebabkan oleh deposisi berlebih asam urat pada persendian yang diakibatkan oleh peningkatan kadar asam urat darah sehingga menyebabkan peradangan yang dapat menimbulkan nyeri. Gout dapat timbul pada sendi atau jaringan lunak manapun, namun pada umumnya cenderung menyerang persendian besar seperti persendian ibu jari, lutut, atau pergelangan kaki. Penderita gout dapat mengalami sensasi terbakar pada area yang terkena, bahkan jika pada kondisi kronis dapat membentuk tophaceous yaitu penonjolan pada jaringan lunak.
Faktor Risiko Penyakit Gout : Laki-laki , Usia tua, Obesitas, Diet tinggi protein daging merah dan seafood, Alcohol, Jus buah dengan fruktosa tinggi, Hipertensi, Mengkonsumsi thiazide atau loop diuretics, Post-menopause, Penerima transplantasi organ
Selama ini, penyakit gout diketahui ‘hanya’ meningkatkan risiko morbiditas atau menimbulkan disabilitas, dan bukan meningkatkan risiko mortalitas atau kematian. Namun, pada penelitian terbaru disebutkan kalau penyakit gout dan kondisi hiperurisemia (kadar asam urat berlebih dalam darah) merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular dan kematian.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Kondisi hiperurisemia dapat terjadi jika seseorang mengalami gangguan fungsi ginjal yang dapat mengakibatkan kurang optimalnya ekskresi asam urat atau adanya produksi berlebih asam urat darah akibat konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
Sebuah penelitian tentang hubungan antara penyakit gout dan kondisi hiperurisemia terhadap tingkat mortalitas yang mengevaluasi 15.773 responden dari Third National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES III) selama 10 tahun, menemukan bahwa dibandingkan dengan individu tanpa penyakit gout, individu dengan penyakit gout mengalami risiko kematian 42% lebih tinggi. Individu dengan penyakit gout juga memiliki risiko 58% lebih tinggi untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular.
Pada semua usia, jenis kelamin, dan ras, ditemukan bahwa individu dengan kadar asam urat darah tinggi (>6.5 mg/dl), memiliki risiko kematian 77% lebih tinggi dan memiliki risiko kematian karena penyakit kardiovaskular 209% lebih tinggi dibandingkan individu dengan kadar asam urat darah rendah (< 4 mg/dl). Fakta yang lebih mencengangkan adalah risiko tersebut juga terjadi pada individu yang memiliki gaya hidup sehat seperti individu yang tidak merokok, tidak minum alcohol, dan individu yang aktif berolahraga.
Hiperurisemia diasosiasikan dengan penyakit kardiovaskular baik secara independen maupun dalam bentuk marker pada penyakit kardiovaskular terkait, seperti resistensi insulin, obesitas, penggunaan diuretic, hipertensi, dan penyakit ginjal.
The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) melakukan penelitian yang melaporkan hasil bahwa kadar asam urat darah merupakan predictor independen pada mortalitas penyakit kardiovaskular pada individu dengan usia kurang dari 45 tahun, tanpa memandang jenis kelamin, status reproduksi, penggunaan obat diuretic, ras, dll.
The Framingham Study melaporkan hasil penelitian bahwa penyakit gout berasosiasi dengan 60% kejadian penyakit kardiovaskular dan kejadian angina pectoris. Kondisi hiperurisemia juga dilaporkan berasosiasi dengan kejadian infark miokard akut.
Apakah hipotesa dari temuan-temuan tersebut?
Hipotesa yang pertama adalah tingginya kadar asam urat darah dapat menyebabkan kondisi renal afferent arteriolopathy dan penyakit tubulointerstitial ginjal yang dapat mengakibatkan kondisi hipertensi.
Kedua, proses peradangan pada penyakit gout juga dapat menginisiasi terjadinya atherogenesis dan thrombogenesis, sebagaimana penyakit inflamasi lain, seperti Systemic Lupus Erythematous, terasosiasi dengan risiko tinggi penyakit kardiovaskular.
Dengan fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi hiperurisemia itu sendiri dapat meningkatkan faktor risiko kardiovaskular, baik melalui gangguan atau gagal ginjal, inisiasi atau perburukan hipertensi, peradangan sistemik, atau sindroma metabolik.
Individu dengan penyakit gout memiliki kesempatan untuk menderita kondisi kardiovaskular seperti obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, infark miokardial, gagal jantung, stroke, dll.
Jadi, apa yang harus dilakukan saat menyeleksi risiko individu dengan penyakit gout atau hiperurisemia?
1. Lihat: adakah kondisi atau faktor risiko kardiovaskular lainnya (misalnya: hipertensi, gangguan ginjal, dll)?
2. Perhatikan: sudah berapa lamakah penyakit gout atau kondisi hiperurisemia tersebut berlangsung? Apakah sudah pernah mendapatkan terapi dan apakah terkontrol dengan terapi?
3. Waspada: jika individu tersebut
*********