11 December 2017 5434

Bulimia Nervosa

Kalau kemarin kita membahas tentang Anorexia nervosa, sekarang kita membahas tentang Bulimia nervosa yang masih kental hubungannya dengan Anorexia. Sama seperti Anorexia, bulimia juga merupakan salah satu gangguan pola makan. Sebagian besar orang pasti mengaitkan bulimia dengan pola ‘makan-banyak-lalu-dimuntahkan’. Salah satu ciri khas Bulimia adalah binge, yaitu makan dalam jumlah yang banyak sekali, lalu penderita akan melakukan purge, yaitu mengeluarkan makanan yang dimakannyadengan cara yang tidak sehat. Cara yang tidak sehat ini tidak hanya dimuntahkan, tapi juga bisa mengkonsumsi laksatif, olahraga berlebih, atau menggunakan enema.

Bulimia sendiri sebenarnya ada dua tipe, yaitu purging bulimia dan non-purging bulimia. Purging bulimia itu adalah bulimia yang ada unsur purge-nya. Sedangkan non-purging bulimia itu tidak ada unsur purge-nya dan cenderung mirip dengan Anorexia, yaitu mencegah tubuh mendapatkan kalori atau mengusahakan tubuh membuang kalori sebanyak mungkin, dapat dengan puasa lama, diet ketat, atau olahraga berlebih.

 

Sama halnya dengan Anorexia, Bulimia sebenarnya lebih merupakan masalah psikologis dibanding dengan gangguan pola makan. Penderita cenderung bersikap ‘keras’ kepada dirinya sendiri. Merasa diri sangat jelek, banyak kekurangan, tidak punya kelebihan apa-apa, sehingga membuat diri merasa harus memacu tubuhnya lebih keras lagi. Tanda dan gejala lain dari Bulimia termasuk terobsesi terhadap bentuk tubuh dan berat badan, sangat takut jika bertambah berat badan, sering makan berlebih hingga merasa sakit, serta penggunaan laksatif, diuretic, atau enema yang tidak tepat.

Seperti masalah psikologis lainnya, penyebab pasti dari Bulimia belum dapat ditegakkan dan cenderung bersifat multifaktorial, seperti gangguan emosional, permasalahan sosial, faktor genetic dan lain-lain. Bulimia juga dapat dipicu oleh berbagai faktor risiko seperti tekanan sosial, tekanan pekerjaan, adanya bulimia di keluarga, usia, dan masalah psikologi lainnya.

Bulimia, seperti masalah psikologis lainnya, akan berujung ke berbagai komplikasi kesehatan seperti dehidrasi, gangguan jantung, gangguan pencernaan jangka panjang, bahkan dapat menyebabkan gangguan psikologis berat yang dapat mengarah kepada keinginan untuk bunuh diri.

 

Bulimia dapat muncul pada siapa saja, oleh karena itu kita harus tau apa saja yang dapat kita lakukan untuk mencegahnya. Menerapkan pola hidup sehat tentu sudah sangat jelas. Namun yang berbahaya, terutama untuk anak jaman now, adalah social media pressure. Melihat orang lain diet “keto” di Instagram ingin meniru karena sedang trend, atau diet “mayo” yang sedang marak atau kekinian, bahkan olahraga dengan personal trainer yang juga kekinian.

Sebelum memutuskan ingin melakukan diet atau olahraga, ada baiknya kita berkonsultasi dengan ahlinya. Supaya yang kita lakukan itu tidak hanya mencapai target, tapi juga tidak berbahaya bagi tubuh kita. Bukannya tidak diperbolehkan untuk diet, namun tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui metode yang tepat untuk tubuh kita. Semua itu akan lebih baik untuk menyelaraskan keinginan kita untuk hidup sehat, dan bukannya menjadi sakit.

Penulis

Admin