15 January 2018 11106

Kanker Hati

Kanker hati adalah keganasan yang terjadi dan bermula dari sel hati. Sebenarnya ada beberapa tipe kanker hati, namun mayoritas kanker hati merupakan kanker pada hepatocyte atau sel hati yang biasa disebut dengan hepatocellular carcinoma. Kanker hati bukan merupakan kanker yang langka. Masyarakat awam juga mungkin sudah cukup familiar dengan kanker hati. Apalagi sebagian besar kasus kanker hati merupakan ‘penyakit terusan’ dari beberapa penyakit hati yang juga telah sering didengar, seperti hepatitis kronis serta sirosis hati.

Sumber Gambar : medindia

 

Diagnosa pasti dari kanker hati tentunya melalui pemeriksaan biopsy. Dari pemeriksaan biopsy tersebut dapat diketahui apakah memang ada keganasan atau tidak. Jika memang ada keganasan, sudah sampai stadium berapakah, pengobatan apa yang dapat dilakukan, serta prognosis dari pasien. Namun sebelum sampai ke tahap biopsy, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan pendahulu seperti tes darah (terutama tumor marker dan fungsi liver) serta pemeriksaan pencitraan seperti USG, CT scan, serta MRI abdomen. Jika hasilnya mengarah ke kecurigaan adanya keganasan, barulah dokter melakukan pemeriksaan biopsy.

Seperti jenis kanker lainnya, penyebab pasti kanker hati belum dapat dipastikan. Ada penelitian yang mengatakan kalau kanker hati disebabkan oleh mutase DNA, konsumsi alkohol, atau penyakit hati seperti hepatitis. Kondisi-kondisi tersebut memang merupakan faktor risiko dari kanker hati, yang artinya penderita hepatitis B atau C kronis, penderita sirosis hati, pengkonsumsi alkohol, serta orang dengan riwayat kanker pada keluarganya memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker hati dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki faktor risiko tersebut.

Sumber Gambar : newtelegraphonline

 

Karena faktor risikonya sudah kita ketahui, pencegahan dari kanker hati tentunya dapat kita nalar: jauhi faktor risikonya. Hindari konsumsi alkohol, lakukan vaksinasi hepatitis B, hindari konsumsi obat-obatan terlarang terutama dengan penggunaan jarum suntik, dan hindari memiliki lebih dari satu partner seksual.

 

Bagaimana kalau sudah terkena kanker hati?

Penderita kanker hati harus langsung melakukan konsultasi ke dokter terkait stadium kanker, sejauh mana perkembangan si kanker hati, apakah terjadi penyebaran ke organ lain, metode pengobatan yang dapat dilakukan, serta prognosis kondisinya. Pengobatan definitive dari kanker hati adalah pembedahan untuk mengangkat kanker. Namun dokter akan menentukan (berdasarkan hasil pemeriksaan) apakah pembedahan mungkin atau tidak untuk dilakukan. Serta apakah butuh terapi pendamping seperti kemoterapi atau radioterapi. Tidak lupa, tentunya harus dilakukan terapi paliatif bagi penderita kanker dan keluarganya.

Sumber Gambar : medifee

 

Bagaimana prognosis dari kanker hati?

Dokter biasanya memberikan prognosis dengan 5-year-survival-rate, atau dengan kata lain dokter akan memberikan ‘perkiraan’ berapa persen pasien akan bertahan dalam 5 tahun ke depan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi 5-year-survival-rate dari penderita kanker hati. Namun faktor yang paling banyak mempengaruhi adalah stage-nya. Umumnya kanker hati yang masih bersifat local (stage I, II, IIIA, dan IIIB) masih memiliki 5-year-survival-rate sekitar 30-35%. Sedangkan untuk kanker hati yang bersifat regional atau yang telah menyebar ke organ lain terdekat atau nodus limfatik memiliki 5-year-survival-rate sekitar 10-15%. Untuk kanker hati yang telah lanjut atau telah terjadi penyebaran ke organ jauh memiliki 5-year-survival-rate yang relative rendah, yaitu sekitar 3-5%.

 

 

*********

Penulis

Admin