18 December 2017 4804

Infeksi HPV

dr. Laras Prabandini Sasongko
 
Ada yang sudah pernah mendengar tentang human papillomavirus alias HPV? Virus ini mungkin terkenal karena infeksi yang disebabkannya sangat erat kaitannya dengan kanker cervix. Namun, bukan berarti infeksi dari virus HPV pasti selalu akan menyebabkan kanker cervix. Infeksi HPV awalnya akan menimbulkan lesi pada kulit atau membrane mukosa dalam bentuk warts alias kutil. Kutil ini bisa timbul di bagian tubuh manapun, mulai dari wajah, leher, kaki, hingga area kelamin. Nah, infeksi HPV yang di area kelamin inilah yang berpotensi menjadi kanker cervix di kemudian hari.
 
Kutil HPV sebagian besar akan tampak sebagai tonjolan kasar yang dapat sangat nyeri dan bisa mengeluarkan darah. Kutil tipe ini umumnya timbul di area tangan dan siku. Kutil HPV juga dapat muncul di area telapak kaki dan kutil ini amat sangat mengganggu terutama kalau si penderita sedang berdiri atau berjalan. Selain tipe tonjolan kasar, kutil HPV juga dapat berbentuk relative datar dengan warna yang lebih gelap dari kulit. Kutil seperti ini umumnya timbul di area wajah dan tungkai.
 
Kutil HPV juga dapat muncul di area kelamin. Pada wanita kutil ini akan timbul di area vulva atau dekat anus. Sedangkan pada pria, sang kutil akan timbul di area penis, scrotum, dan anus. Kutil area kelamin ini sangat mengganggu karena sangat gatal bahkan bisa terasa nyeri. Bahayanya adalah, jika timbul kutil di area vulva atau anus wanita, infeksi HPV akan mudah masuk ke vagina dan akhirnya menyerang cervix.
 
 
Bagaimana sih cara HPV menginfeksi tubuh kita?
 
Virus ini dapat masuk ke tubuh melalui berbagai cara. Bisa melalui irisan atau luka pada kulit, kontak kulit secara langsung dengan penderita, atau bahkan melalui hubungan seksual, baik secara vaginal, anal, atau oral. Jika wanita hamil terinfeksi HPV, bayi yang dikandungnya dapat tertular dan dapat mengakibatkan abnormalitas kongenital atau gangguan pertumbuhan nantinya.
 
HPV dapat menginfeksi siapapun, namun bahaya yang disebabkannya dapat berbeda bagi setiap orang. Anak kecil atau orang dengan gangguan sistem imun memiliki faktor risiko yang tinggi terinfeksi HPV dan jika terinfeksi, manifestasi infeksinya akan relative lebih berat dibanding orang lainnya. Selain itu, orang dengan multiple sex partners juga berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi HPV.
 
Saat ini, vaksin HPV sudah relative mudah ditemukan, baik di rumah sakit, klinik, ataupun laboratorium. CDC dan WHO merekomendasikan vaksin HPV untuk diberikan kepada anak perempuan atau laki-laki mulai usia 11 tahun. Idealnya, vaksin HPV diberikan sebelum seseorang mencapai pubertas atau usia aktif seksual. Bagaimana kalau ibu-ibu atau bapak-bapak macam kita? Ya sebaiknya juga vaksin laaah. Terutama untuk ibu-ibu atau wanita yang sudah aktif secara seksual, karena bagi kita, infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker cervix. Tentunya sebelum memutuskan akan vaksin HPV, harus konsultasi dengan dokter dulu ya. Biasanya akan dilakukan pap smear dahulu sebelum dokter memutuskan seseorang bisa diberikan vaksin HPV.
 
Siapa di antara kalian yang belum pernah vaksin HPV? Sekarang harganya udah ngga semahal dulu lhoo..
 
***

Penulis

Admin