Manfaat Bawang Putih
Bawang putih selama ini dikenal sebagai salah satu bumbu dapur untuk menyedapkan dan melengkapi masakan. Tapi, tahu kah kamu, kalau ternyata bawang putih itu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Yuk, kita coba cari tahu.
Bawang putih yang memiliki nama latin Allium sativum, masuk ke dalam family tanaman amaliris (Amaryllidaceae). Bawang putih mengandung berbagai senyawa sulfur aktif seperti alliin, allyl propyl disulfide, dialil disulfide, dan dialil trisulfira. Ketika bawang putih mentah dipotong, ditumbuk, dicincang, atau dikunyah, senyawa-senyawa tersebut akan berinteraksi dan membentuk senyawa baru bernama allicin. Senyawa allicin inilah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita.
Salah satu manfaat dari allicin adalah menghambat enzim yang berperan dalam pembuatan kolesterol. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Postgraduate Medicine melaporkan bahwa orang yang mengkonsumsi 10 gram –sekitar 1 – 2 siung kecil- bawah putih perharinya, dapat mengalami penurunan kolesterol secara drastis dalam waktu dua bulan jika dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi bawang putih.
Penelitian lain yang dimuat dalam International Journal of Medical Science and Public Health pada tahun 2016 juga mengungkapkan bahwa orang yang mengkonsumsi 3 gram bawang putih mentah perharinya, dapat mengalami penurunan kolesterol sebesar 10 – 13 persen.
Manfaat lain dari senyawa allicin adalah mampu menurunkan tekanan darah. Sebuah penelitian dari Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences melaporkan bahwa kandungan allicin pada bawang putih memiliki efektifitas yang sama dengan obat atenolol dalam menurunkan tekanan darah. Selain itu, bawang putih juga mengandung polisulfida yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Seperti yang tertulis pada Blood Pressure UK, kelompok yang mengkonsumsi bawang putih mengalami penurunan tekanandarah sistolik sekitar 8.4 mmHg dan penurunan tekanan darah diastolic sekitar 7.3 mmHg setelah mengkonsumsi bawang putih sebanyak 600 – 900 mg perharinya selama 12 – 23 minggu.
Senyawa allicin yang dikandung oleh bawang putih juga memiliki sifat antibakteri, antijamur, antivirus, dan antiseptik. Selain itu, bawang putih juga mengandung vitamin C, vitamin B6, selenium, tembaga, dan seng yang dapat mengendalikan produksi minyak berlebih pada kulit. Hal inilah yang membuat bawang putih juga efektif untuk menghilangkan jerawat beserta peradangan yang ditimbulkannya. Dengan manfaat antibakteri dan antivirusnya, bawang putih juga dapat meringankan gejala flu, batuk, serta penyakit infeksi lainnya. Bahkan, penyakit infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik juga dapat diredakan oleh senyawa allicin.
Berdasarkan penelitian pada National Cancer Research Institute, konsumsi bawang putih mentah juga dapat menurunkan risiko terjadinya beberapa jenis kanker, seperti kanker usus, kanker pankreas, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker lambung. Bawang putih mentah kaya akan kandungan sulfur aktif yang mampu mencegah pembentukan sel kanker dan mencegah penyebaran sel kanker pada tubuh.
Dengan melihat segala manfaat kesehatan yang dapat diberikan oleh bawang putih, sepertinya bawang putih memang paling banyak terlihat manfaatnya jika dikonsumsi dalam kondisi mentah. Karena dengan melalui proses pengolahan atau pemasakan, beberapa nutrisi dan senyawa bawang putih dapat hilang. Tapi tenang saja, bawang putih yang dikeringkan (aged garlic) juga memiliki manfaat untuk kesehatan kok.
Aged garlic dipercaya berkhasiat untuk mencegah pembentukan plak pada arteri jantung.Penilitian dari Journal of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi aged garlic dapat menurunkan kadar kalsium serta C-Reactive-Protein (CRP) pada arteri koroner. Kalsium dan CRP merupakan senyawa-senyawa yang memiliki peranan penting pada terjadinya penyakit jantung koroner. Kalsium yang mengendap dapat menimbulkan penumpukan plak yang dapat mempersempit dan menyumbat akteri. Sedangkan CRP merupakan protein yang dapat memicu reaksi peradangan pada pembuluh darah. Dengan penurunan kadar kalsium dan CRP, risiko terjadinya penyakit jantung koroner juga dapat menurun.
Bawang putih juga mengandung FruArg –senyawa turunan karbohidrat- yang mampu melindungi sel-sel otak dari efek penuaan dan penyakit seperti demensia dan Alzheimer. FruArg dapat mengurangi kadar oksida nitrat berlebih yang diproduksi oleh sel mikroglia pada otak. Sebenarnya, sel mikroglia memiliki peranan penting untuk menjaga kesehatan sistem saraf dengan melawan peradangan. Namun, jika oksida nitrat yang dihasilkan oleh sel mikroglia berlebih, hal tersebut justru akan dapat menyebabkan kerusakan otak. FruArg ini dipercaya mampu untuk memperbanyak jumlah sel mikroglia tanpa meningkatkan jumlah oksida nitrat.
Bawang putih juga mengandung senyawa flavonoid, yang mana, berdasarkan hasil penelitian yang dituliskan pada Journal of Nutrition in Gerontology and Geriatrics, dapat membantu proses pembentukan tulang dan mencegah proses pengeroposan tulang. Selain itu, bawang putih juga dapat meningkatkan produksi estrogen sehingga dapat meningkatkan kepadatan tulang.
Mengkonsumsi bawang putih memang baik untuk kesehatan, tapi ternyata, konsumsi bawang putih berlebih justru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan, tekanan darah rendah, asma, alergi, bisul, serta gangguan tiroid. Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of Maryland Medical Center, maksimum konsumsi bawang putih adalah 1 – 4 siung perharinya.
Nah, bagaimana, sudah siap untuk mengunyah bawang putih mentah, teman-teman?
***