Serba-Serbi Kurang Tidur
Sebagai manusia, tidur merupakan salah satu kebutuhan utama kita. Dengan tidur, kita akan memberikan kesempatan tubuh kita untuk beristirahat dan memulihkan energi. Mesin saja kalau dipakai terus-menerus akan menurun performanya, tentunya, kita tidak bisa mengharapkan tubuh kita untuk ‘on fire’ selama 24 jam non-stop, kan?
Ketika kita tidur, hipofisis dan hipotalamus yang terletak pada otak akan mengatur kadar hormon adrenalin dan kortisol agar tidak terlalu tinggi. Adrenalin adalah hormon yang mempengaruhi tekanan darah kita. Jika adrenalin kita terlalu tinggi, tekanan darah kita juga akan ikut tinggi. Tingginya kadar adrenalin kita pada malam hari, terutama jika terjadi pada waktu yang lama, dapat meningkatkan risiko kita untuk terkena hipertensi.
Selain adrenalin, ada pula kortisol. Kortisol, yang juga dikenal sebagai stress hormone, merupakan hormon yang produksinya dipengaruhi oleh tingkat stress tubuh kita. Semakin stress kita, semakin tinggi kadar kortisol kita. Normalnya, kortisol akan berada pada level tertingginya pada pagi hingga siang hari karena tubuh kita memang didesain untuk beraktifitas dengan maksimum pada waktu tersebut. Sedangkan pada malam hari hingga sekitar waktu subuh, kortisol akan mencapai level terendahnya.
Jika kita kurang tidur, siklus hormon kortisol ini akan menjadi terganggu. Malam hari, di mana seharusnya kortisol mencapai level terendahnya, malahan akan menjadi tinggi. Akibatnya, tubuh kita akan merasakan stress yang berlebihan, merasa kelelahan, yang akhirnya akan membahayakan kesehatan. Hal ini dapat menjadi lebih parah jika kita menganut gaya hidup yang kurang sehat seperti kurang berolahraga, mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, atau mengkonsumsi alkohol.
National Sleep Foundation dalam laporan utamanya di Sleep Health Journal, merekomendasikan jam tidur harian ideal sesuai dengan kategori usia:
Bayi atau balita: 16-18 jam
Anak prasekolah: 11-12 jam
Anak SD: 10 jam
Remaja: 9-10 jam
Dewasa dan lansia: 7-8 jam
Bagi dewasa, jam tidur yang ideal adalah sekitar 7-8 jam. Walaupun demikian, kurang tidur adalah masalah yang dialami banyak orang. Dilansir dari Mayo Clinic, orang yang tidur malamnya kurang dari lima jam berisiko lebih besar mengalami peningkatan tekanan darah.
Selain itu, memiliki waktu tidur yang pendek bisa membuat tingkat energi seseorang menurun, penumpukan lemak di tubuh, depresi, dan juga mengganggu suasana hati sehingga lebih mudah marah yang tentu saja berdampak pada meningkatnya tekanan darah, mengganggu metabolism tubuh, dan akhirnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Terlebih jika kurang tidur ini ditambah dengan stress maka akan menjadi kombinasi yang sangat buruk bagi tekanan darah. Diketahui tekanan darah sistolik berpotensi naik sekitar 10% pada orang yang kurang tidur ditambah stres.
Aktivitas tidur juga berhubungan erat dengan hormon insulin. Kurang tidur dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam mengolah glukosa dalam tubuh secara baik menjadikan seseorang beresiko terserang penyakit diabetes.
Tidur juga mempengaruhi daya tahan tubuh atau immunitas seseorang, di mana immunitas rentan drop dan mudah terserang penyakit jika tidur malam tidak terpenuhi secara optimal dan berkualitas. Dengan menurunnya immunitas, tubuh akan kesulitan dalam menangkal serangan virus dan bakteri sehingga kita dapat mudah terserang penyakit.
Nah, ternyata kurang tidur itu benar-benar memberi dampak buruk bagi kesehatan ya. Maka, seperti kata Bang Haji: Begadang jangan begadaaaang, kalau tiada artinyaaaa~~~
***